Home » Cinta dan Puisi
Welcome Home
Sepuluh tahun Kawan, bukan waktu yang sebentar. Tak mudah untuk bilang selamat tinggal. Terlalu banyak kenangan indah yang tak bisa dilupakan. Terlalu banyak hal yang dia ajarkan : tentang kemandirian, tentang kerasnya hidup di negeri orang yang mendewasakan, tentang toleransi, tentang kejujuran, tentang peradaban, tentang kemanusiaan, tentang ciptaan Tuhan yang begitu beragam. Banyak orang bilang, ngapain pulang? Bukankah ia adalah kenyamanan? Memutuskan pulang itu seperti kau meninggalkan istana yang sudah setengah mati kau bangun lalu kau tinggalkan untuk maju ke medan perang. Hidupmu kembali bergelombang, bahkan riaknya kadang menyeretmu ke…
Read More »Membatu
Kawan, pernahkah kau rasakan Ketika hatimu sudah seperti batu Sengaja kau buat ia begitu, mengeras dan membatu Karena habis sudah air matamu Agar kau bisa bertahan Agar tak lagi kau rasa yang namanya rindu Kau tutup rapat-rapat telingamu Saat mendengar apa yang terjadi pada buah hatimu Agar kau bisa menelan hari-harimu tanpa pahit dan ngilu
Read More »Ketika Anak Lanang Berulah
Anak lanang berulah Membuat senut-senut kepala si ayah Di usianya yang ke-11, tanda-tanda ledakan perkembangan dahsyat otaknya mulai merekah? Entahlah
Read More »LDR or too much gossips?
Aargh… I felt like I couldn’t breath. My heart… it was like full of stones lying on my heart No…not only that… It was….it was…extremely painful I kept holding my chest as I felt like a knife scratching on my heart
Read More »Sesak, Terhempas
Kawan, pernahkah kau rasakan Sesaknya hati ketika bangun pagi Saat menyadari, kekasihmu tak ada disisi Saat merenungi bahwa pertemuan itu masih lama lagi Kawan, pernahkah kau alami Sebuah nyeri yang menggores relung hati Ketika kehangatan itu tak ada disini Ketika tawa dan canda itu hanya ada dalam memory Sesaat kau terbangun, sumringah Tapi lalu nyeri itu datang lagi, gelombangnya bahkan lebih tinggi Saat kau cari-cari kekasihmu tak ada lagi Ouch…genggaman dan pelukan itu, rupanya hanya mimpi! Pedih Ngilu Sakit sekali, Rasanya seperti berada dalam ruang tanpa udara Hendak bernapas pun…
Read More »Pengabdian Dua Puluh Empat Jam
Seorang kawan meninggal, disaat usianya belum mencapai empat puluhan. Sejenak aku terhenyak Sejenak aku terdiam Sungguh, umur itu adalah rahasia Tuhan Aku, kamu dan kita, tinggal menunggu ajal Tinggal menunggu paluNya diketukkan Yang entah kapan Sekarang, besok atau tahun depan
Read More »Karena Kau adalah Sejatinya Belahan Jiwa
Aku membara Rasanya ingin berhenti saja Aku tersiksa Harus memilih antara dua neraka Dan hari itu Kau buat aku tak mengenalmu Karena kau yang merelakanku pergi Karena kau yang sangat sibuk mengurus itu ini Belum lagi urusan rumah dan para kurcaci yang menguras energimu hingga titik tertinggi
Read More »Balada Long Distance Love, part 3
28 Juli 2012 Suatu hari pembicaraan antara suami dan istrinya via whatsup: Si Istri: “Halo Say, udah buka? Masak apa hari ini?” Suaminya si Istri: “Iya udah, tadi masak ayam goreng dan brokoli rebus.” Si istri:”Oh okay..yang penting jangan lupa ada sayur yaa..” Keesokan harinya: Si Istri: “Halo say, buka hari ini bikin apa?” Suaminya si istri: “mm..ayam goreng sama brokoli” Si istri: *mulai mengernyitkan dahi*
Read More »There was a time
There was a time… When I felt so bad I cried Till the tears run dry I screamed Till the words dry out But… At the end of the day The only thing I could do Was just nothing
Read More »Vanish, Wait, and Reveal
Many things I know But I have to keep silent Many things break my heart But I have to stand still and be strong Many things I don’t know And I have to keep on learning
Read More »