Sepandai-pandai tupai melompat, sekali-kali pasti jatuh juga. Sehati-hati apapun kita melangkah, sesekali pasti pernah kepeleset juga. Sesuatu yang wajar bukan?
Iya memang. Sekali-kali berbuat salah, oke lah, the err is human.
Tapi apa jadinya kalau kesalahan itu terjadi berkali-kali, Kawan? Kesalahan yang tak pernah kau sengaja dan tak pernah kau bayangkan sebelumnya. Meski bukan kesalahan yang sama.
Kesalahan itu terjadi begitu saja. Karena sesuatu hal yang terjadi di luar rencana. Karena jadwal-jadwal yang tiba-tiba berubah seketika. Karena sesuatu yang…ya memang terjadi begitu saja. Yang membuatmu gelagapan dan tak tahu lagi hendak berbuat apa. Karena kau memang pelupa? Atau karena kau memang slordig? kata orang Belanda.
Entahlah. Padahal rasanya sudah berjalan hati-hati. Rasanya hitung-hitungan sudah tak salah lagi.
Tapi ketika kau terjatuh dan jatuh lagi, sungguh ngilu Kawan. Kepercayaan dirimu bahkan merosot tajam. Kau merasa menjadi orang paling tolol dan bodoh sedunia. Kau merasa menjadi orang yang tak mampu apa-apa. Apalagi jika kau pikirkan apa kata dunia. Merasa dipandang curiga. Merasa dipandang rendah dan hina. Aaagrh sakit kepala pastinya, hingga membuatmu ingin balik kanan saja.
Sampai-sampai kau katakana padaNya. Tuhan, apa lagi ini? Bahkan rejam-rejam sisa jatuh kemarin pun masih belum pulih, kenapa Kau buat aku jatuh lagi Tuhan? Bukankah Kau yang memilihkan jalan ini? Bahkan ketika seolah habis sudah nyaliku, ketika sudah hampir bulat tekadku untuk kembali saja, tiba-tiba Kau kabulkan doa-doa dengan keajaiban-keajaiban di depan mata. Yang membuat nyaliku tiba-tiba menyala dan kembali melanjutkan semuanya. Lalu mengapa aku harus jatuh lagi, Tuhan? Tak bolehkah Kau beri aku sejenak jeda, menunggu luka-luka lama itu sembuh saja?
Tapi nyatanya harapan tinggal harapan. Seperti bayi yang sedang belajar berjalan, dibuatNya aku terjatuh dan jatuh lagi. Hingga habis kesabaranku rasanya dan kuteriakkan suara hatiku padaNya: Tuhaan, maumu sebenarnya apaaa?! Tak bolehkah aku menjalani semuanya dengan bahagia? Hingga akhirnya kadang, aku pun ‘mengancamNya’, Tuhan, plis, come on, jika memang bukan jalanku, kenapa tidak Kau buat aku terusir saja Tuhan?! Plis Tuhan, buatlah aku terusir saja!
Namun, Tuhan memang tak pernah membuat hambaNya terluka tanpa ada obatnya.. DiberiNya aku bacaan-bacaan penyembuh luka, ketika kemudian tulisan ini kubaca:
“The wisest, most loving, and well rounded people you have ever met are likely those who have known misery, known defeat, known the heartbreak of losing something or someone they loved, and have found their way out of the depths of their own despair. These people have experienced many ups and downs, and have gained an appreciation, a sensitivity, and an understanding of life that fills them with compassion, understanding and a deep loving wisdom. People like this aren’t born; they develop slowly over the course of time.”
Hmm jadi, begitukah cara Tuhan mendidik hambaNya? “Jelas iya,” kata belahan jiwaku. “Masak kamu mau jalan di tempat saja. Semakin tinggi pohon, semakin kencang angin bertiup dong. Kalau mau leyeh-leyeh terus ga kena angin, ya terus jalan di tempat aja di kelas TK atau SD yang kamu sudah bisa semua, apa mau begitu?” Tanyanya.
Huhuhu kalau boleh milih, aku mau jalan di tempat sajaaaa. Biarlah aku ga usah jadi pohon tinggi-tinggi, karena jatuh itu saki,t Jendral! Apalagi berkali-kali. Apalagi ketika memar-memar itu masih belum menyembuh tapi luka baru harus datang lagi. Aggrh, sumpah, ngilunya teramat sungguh!
Tapi, itulah kehidupan yang mendewasakan bukan? Kehidupan yang akan menajamkan spiritual dan membuat hatimu kaya. Jangan kau kira kaya hati itu gampang mendapatkannya. Tidak Kawan. Kekayaan spiritual itu tak pernah mudah dicapainya. Lihatlah perjalanan para nabi, yang penuh onak dan duri. Sejarah para Nabi hampir seluruhnya diawali dengan perjuangan yang luar biasa perih, penuh hinaan, intrik, fitnah, jatuh bangun tak terkira.
Hmm…Iya memang, tapi, aku kan bukan nabiiii! Hmm… Iya memang. Tapi bukankah kau telah berjanji untuk mengabdi? Di setiap sholatmu, kau bilang bahwa hidup dan matiku hanya untukMu, Tuhan. Remember? So…selamat menikmati, wong tugasmu cuma disuruh nglakoni koq. Iya kan?
Dan akhirnya, mulailah aku mencari-cari lagi, hikmah di balik semua ini. Hingga kutemukan lagi, pelajaran berharga tentang apa artinya jatuh dan berbuat kesalahan. Kenapa harus takut jatuh dan berbuat salah? Kabarnya, itu penyakitnya orang Indonesia memang.Namanya juga sedang belajar jalan, wajar toh kalau jatuh berkali-kali. Kalau nggak jatuh malah nggak bisa bisa jalan nanti. Bahkan pengalaman salah seorang kawan di Australia sana, guru anaknya malah bilang begini sama murid-muridnya: “I’ll see you tomorrow at school, Dear..Don’t forget to play hard and make mistakes.” Wow…keren kan.
Jadi, buang lah jauh-jauh pikiran takut dipandang begitu begini setelah jatuh, gagal atau melakukan kesalahan. Neraka dunia adalah ketika kita selalu memikirkan apa pandangan orang lain tentang kita. Padahal mungkin itu cuma kegeeran semata yang belum tentu benar adanya. Padahal orang lain sebetulnya ga mikir apa-apa. Rugi kan. Kalau tenyata memang demikian adanya, ingat-ingat saja nasehat pak BJ Habibie ini: “Kalau ada yang menghina kamu, anggap aja sebagai sebuah pujian, bahwa dia berjam-jam memikirkan kamu, padahal kamu tidak sedetik pun memikirkan dia.” Asyik kan…
Jadi, mari bangkit lagi. Ingat-ingat nasehat ini:” Failure is the opportunity to begin again, smarter than before. Forget what others have told you. Fail often, fail fast, clean it up, learn from it, move on, and then repeat. Just because things didn’t work out for you today, doesn’t mean there’s not something big in store for you tomorrow. Rest easy and get ready. Don’t waste your energy justifying yourself to the naysayers”
Dan ingat pula ini:
“Successful people concentrate on the positives – every mistake you make is progress. Mistakes teach you important lessons. Every time you make one, you’re one step closer to your goal. The only mistake that can truly hurt you is choosing to do nothing simply because you’re too scared to make a mistake.So don’t hesitate – don’t doubt yourself! Don’t let your own negativity sabotage you. Learn what you can and press forward”
Bismillah…Okay, let’s move forward. ”I’ll see you tomorrow my friends…don’t forget to play (work) hard and make mistakes*” …
#Akhirnyabisamenulislagi. Phff… Menulis itu menyembuhkan….(#lap keringet)
Note 1:
*Don’t get me wrong, it doesn’t mean that I like or intended to make mistakes. I’m just inspired by the Australian teacher who even asks their pupils to make mistakes. It means: how important it is to never be afraid to make mistakes, since the result after we make mistakes somehow are devastating: One can be depressed, lose their confidence, lose their ability to perform well etc..etc…
Note2:
Quote-quote diambil dari marcandangel.com