Susu, Dulu Kawan Sekarang Lawan?

Rupanya sejak bertahun-tahun lalu, memang telah terjadi pro dan kontra diantara para ahli mengenai
manfaat susu sapi. Pro dan kontra ini terjadi bukan tanpa dasar. Beberapa penelitian ilmiah tentang manfaat susu, hasilnya masih campur-campur.

“Ayo, jangan lupa minum susunya!” Peringatan itu hampir setiap pagi terdengar dari sudut-sudut rumah para keluarga, terutama di kota besar. Sejak jaman dulu ketika susu mulai dipercaya perlu dikonsumsi untuk kesehatan tulang hingga jaman sekarang, produk-produk susu sapi dan dairy produk lainnya laris manis di pasaran. Apalagi bagi anak-anak, remaja, ibu hamil dan menyusui serta manula yang nyata-nyata memang memerlukan asupan tinggi calsium. Bagi mereka, minum susu sudah seperti kewajiban.
Continue reading “Susu, Dulu Kawan Sekarang Lawan?”

Kiat Atasi Panik Saat Anak Sakit

Pikiran Rakyat, 16 Juli 2006

Jangan lupa, kapan pun anak mengalami kondisi gawat darurat, ia harus segera dibawa ke dokter atau rumah sakit. Tanda-tanda gawat darurat pada anak di antaranya rewel atau menangis terus menerus tidak dapat ditenangkan, kesadaran menurun, tidur terus menerus, lemas dan sulit dibangunkan, kejang atau kaku kuduk leher, sakit kepala hebat yang menetap, gangguan napas yang menyebabkan bibir dan wajah membiru, muntah dan diare terus-menerus, muntah menyemprot, dehidrasi, kejang berulang atau lama, demam tinggi pada bayi kurang dari 6 bulan.

PANIK! Perasaan ini pasti pernah dialami oleh kebanyakan ibu bila anaknya sakit. Apalagi kalau anak baru satu, rasa gelisah dan was-was saat buah hati tergolek lemas, sering kali menyiksa. Wajar memang, tapi sedini mungkin belajar mengatasi panik saat anak sakit sebetulnya akan sangat menguntungkan bagi anak dan orang tua. Bahkan, berdamai dengan panik bisa menghemat pengeluaran lho! Kok bisa?
Continue reading “Kiat Atasi Panik Saat Anak Sakit”

Jangan Rusak Perkembangan Anak

Pikiran Rakyat, 18 Desember 2005

Klik di sini

TUGAS orang tua sebetulnya bukanlah mempercepat tumbuh kembang anak, tetapi membantu tumbuh kembang anak.

“INGIN mencetak anak cerdas, kreatif, dan genius? Temukan caranya di sini! Kembangkan bakat kecerdasan anak Anda sejak dini melalui konsep multiple inteligence! Flash card, cara ampuh untuk mengajari anak Anda membaca sejak dini!” Demikian bunyi pesan-pesan sponsor di media yang kerap terdengar. Derasnya informasi seperti ini umumnya memiliki niatan serupa: menjanjikan percepatan tumbuh kembang untuk menjadikan seorang anak menjadi anak berbakat, genius, atau cerdas.

Teori perkembangan dan pembelajaran yang diterapkan serta tren pendidikan di Indonesia pun kini semakin beragam. Sekolah-sekolah plus dan program pendidikan sejak usia dini kian menjamur.

Namun, apakah semua informasi, metode, maupun kurikulum pendidikan yang beragam dan banyak ditawarkan tersebut cocok untuk si anak? Bagaimana kita menyikapi derasnya iming-iming produk percepatan tumbuh kembang, teori, dan tren pendidikan yang ada tersebut? Permasalahan ini diungkap secara mendalam dalam seminar online WRMommies yang ke-4 dengan tema “Peranan Orang tua dan Praktisi dalam Membantu Tumbuh Kembang Anak Berbakat Melalui Pemahaman Teori & Trend Pendidikan” pertengahan November 2005 lalu. Adi D. Adinugroho M.A., selaku narasumber, kini sedang menyelesaikan program doktoral dalam bidang special education di Purdue University, Amerika Serikat. Sedangkan nara sumber kedua, Dr. drg. Julia Van Tiel Ms. yang memiliki anak berbakat, kini bermukim di Belanda. Peserta seminar kali ini dibatasi hingga 358 peserta, yang tersebar di berbagai benua, Eropa, Amerika, Asia, Australia, dan Afrika. Peserta terbanyak tentu saja dari Indonesia, Jakarta khususnya.
Continue reading “Jangan Rusak Perkembangan Anak”