Cerita berputar selain bisa mengasah imajinasi, ternyata juga merupakan permainan yang disarankan oleh pengarang buku ‘Einstein Never Used Flash Cards’ agar anak memiliki kemampuan membaca yang baik. “Untuk bisa membaca, anak-anak perlu mengembangkan pemahaman bahasa yang kuat. Anak dikatakan memiliki pemahaman bahasa kuat bila telah menguasai empat kemampuan dasar. Empat kemampuan dasar tersebut meliputi, penguasaan kosa kata, kemampuan bercerita
, kesadaran fonologis (pengucapan huruf dan kata), dan kemampuan membaca simbol yang membentuk huruf, kata dan kalimat,†kata buku itu.
Anak yang lancar membaca ternyata belum tentu memiliki kemampuan yang baik dalam hal membaca. Karena faktor yang dinilai dalam kemampuan membaca ini bisa banyak, misalnya si anak harus mengerti bacaan dengan komperhensif, mengerti konteks, bisa mengaitkannya dengan hal lain, dan macem-macem banyak deh. Dan kemampuan ini yang terus berkelanjutan dikembangkan di sekolah.
Bermain cerita berputar selain bisa mengasah kemampuan bercerita, juga asyik. Asyiknya bukan hanya buat anak-anak, tapi kadang bisa menghilangkan penat dan lelahku. Baru saja aku melepas tawa bersama suami dan anak-anakku gara-gara bermain cerita berputar ini. Kenapa bisa ketawa ngakak? Soalnya isi ceritanya bener-bener suka-suka kita, bisa liar, gila dan unbelievable hehe
Cerita diawali oleh Lala. Kemudian Malik melanjutkan, lalu aku, ayah begitu seterusnya. Kami bikin kesepakatan, siapa yang sering mengulang-ngulang kata ‘terus’ atau ‘habis itu’ bakal di cium dan dikitik-kitik (sebab anak-anak kalau mengawali cerita pasti pake kata-kata itu melulu, maksudnya biar mereka bisa mengurangi pemakaian kata-kata itu). Begini cerita sore tadi:
Lala: “Suatu hari ada Lala. Satu Lala, hihihi”
Malik:”Suatu hari ada Malik. Satu Malik.” *Nyengir*
Bunda:”Malik dan Lala pergi kamperen (camping) ke hutan.”
Ayah:”Tiba-tiba…”*ayah bersuara keras dan melotot*
Lala dan Malik: ” Aaaah…Ik ben bang..Ik ben bang (aku takut..aku takut),” berteriak sambil merapatkan diri*
Ayah:”Terdengar suara GEDEBAM GEDEBUM keraas sekali.” *Sambil ngomong mata ayah masih melotot dan kedua tangan di angkat ke atas seperti mau menerkam.*
Lala:”Sekarang mbak Lala..sekarang mbak Lala” (Lala selalu mau ceritanya happy ending dan nggak mau yang serem-serem, jadi dia maunya ambil alih duluan hehehe)
“Ternyata itu monster kribble (monster tukang kitik-kitik). Tapi itu monster kribble ayah. Dia hanya mau ngitik-ngitik ayah, keteknya ayah. Ndak mau ngitik-ngitik yang lain.” (Lala tau ayah paling nggak kuat dikitik-kitik keteknya hehehe)
Hahaha semua ketawa.”Good ide La,” kataku.
Malik:”Monster itu kribbel-kribble ayah.” *Nyengir*
Bunda: *mikir* “Naaah karena tangan monster ngitik-ngitik ayah terus, tangan si monster berubah jadi ijo dan bengkak karena keteknya ayah bau hahaha.”
Hehehe semua ketawa.
Ayah:*Mikir juga* “Setelah itu tangan si monster jadi berlumut dan dari jari-jarinya pelan-pelan keluar akar (Ayah cerita sambil nunjukin jari-jarinya teuteup pake melotot). Dari akar itu terus tumbuuh jadi pohon tomat. Dan akhirnya keluar buah tomat! Hehehe” *Nyengir*
Lala: “Monsternya kasih tomat ke ayah. Dan ayah makan tomatnya.”
Malik:”Hihihi..habis itu..habis itu…tomatnya dimakan ayah sampe banyak. Terus ayah omplove (meledak) BUM!”
Hahaha semua ketawa ngakak
Bunda:”Karena meledak, badan ayah terpisah-pisah jadi lima. Kepalanya loncat, kaki kanannya juga loncat, kaki kiri, tangan dan kanan kiri juga terpisah-pisah.” Hehehe…
Ayah:”Huhihihi..Hohohoho…Huohi…Hihiho..hohoho…Tiba-tiba ada suara-suara mendekat ke api unggun. TERNYATAAAA…”
Lala dan Malik:”Hiii..Aaah…” *Saling merapatkan badan ketakutan*
Ayah:”Si kaki kanan bilang, aku kedinginan..hihoho…huuuu DIMANA TEMENKU YANG LAIN…HUUU….lalu kaki kiri loncat-loncat mendekati api unggun. Dia juga bilang aku kedinginan. Tangan kanan kaki dan kepala akhirnya berkumpul mengelilingi api unggun.”
Lala:”Nu Ik..nu Ik (sekarang aku..sekarang aku) Ayah berubah lagi jadi satu ayah.” (keukeuh nggak pengen yang serem-serem)
Malik:*Nyengir* “Tapi habis itu ayah makan tomat lagi banyaak, terus ayah omplove lagi BUM! Ayah jadi banyak lagi hehehe” *Nyengir lagi”
Hahaha semua ketawa deh. “Sekarang omplov jadi berapa Ik ayahnya?”tanyaku.
Malik:”Jadi banyaaak! Hondred milyun tachtig milyard!”
Bunda:”Waaah banyak sekali…Naah lalu besoknya waktu Lala sama Malik bangun dan keluar dari tenda, mereka kaget. Hah apa ini? Ternyata ada timbunan puzzle badan ayah yang meledak! Saking banyaknya, ayah jadi potongan puzzle-puzzle banyak sekali.”
Ayah:”Lala dan Malik bingung. Malik mikir sambil merenung (telunjuk ayah ditempelin di kepala sambil berlagak mikir). Saking bingungnya, terus Aik ngupil dan upilnya dimasukin mulut.”
“Hahaha! Ayah geuleuh! Jijay!” Aku ketawa sambil sebel.
Ayah:”Naah karena melihat aik ngupil, puzzle ayah ketawa, terus berubah lagi deh jadi satu ayah hehehe.”
Lala:”Ayah yang satu pake topi, terus tiap buka topi jadi ada ayah lain. Topinya ada lagi, terus jadi ayah lain lagi. Ayahnya jadi banyak dari A-Z!” *Melotot sambil ngeliatin gigi-gigi*
“Mm ayahnya jadi 26 ya,” kataku. Lala mengangguk sambil nyengir.
Malik:”Aik bikin pohon kaya patrick sama sponge bob ” *ga nyambung rada liyer hehe*
Bunda:”Terus, malem-malem ayah yang 26 ini kelaperan. Mereka ngelilingin Lala sambil bilang, laper! laper! makan! makan! Lala kebingungan.”
Ayah:”Satu ayah bilang, kalo gitu kamu makan tomat aja biar bisa berubah jadi banyak. Lalu Lala makan tomat, dan betul aja! Lala berubah jadi 26 dari A-Z. Dan tiap satu lala masakin satu ayah. Hehehe”
Lala:”Good idea Yah” *Nyengir* “Habis itu Lala mm..mm berubah jadi satu lagi.”
Malik:”Ayah yang banyak (yang 26 orang maksudnya) makan tomat lagi dan omplove lagi hahaha!” *Ketawa puas banget*
Hahaha kami semua ketawa juga.
Bunda:”Besoknya Lala dan Malik bingung, hah ada gunung puzzle di depan tenda! Ternyata itu timbunan ayah yang 26 orang meledak tadi, dan saking banyaknya ledakannya, berubah jadi gunung puzzle deh.”
Ayah:”Malik bingung, terus mikir. Tadi puzzle ayah berubah jadi ayah lagi setelah Aik makan upil. Naah sekarang upilnya aik udah ga ada lagi.”
“Upil aik udah op (habis)!” teriak Aik.
“Psst..pesan moral..pesan moral biar ga makan upil,” bisikku ke ayah (belakangan ini aik suka reflex abis ngupil di makan hiks yiaks jijay bajay banget yaks, tapi hiks gimana ya dasar anak-anak hehe kasian dia juga ga pengen gitu sebenernya. Pas ditanya niru sapa Ik, dari aik sendiri, gitu katanya hehehe geuleuh deh pokoknya)
Ayah:”Iya upil Aik udah op.Terus Aik dapat ide. Aik tetep ngupil tapi pake tissue, terus tissuenya dibuang ke tempat sampah. Dan akhirnya si gunung puzzle ayah berubah lagi jadi satu ayah hehehe” *maksa*
Lala:”Terus Lala pulang ke rumah ketemu Bunda.”
Malik:*Nyengir wajah jail* Terus..terus…ayah makan tomat lagi dan omplove lagi hahaha (keukeuh)”
“Yaa koq omplove lagi, terus gimana?” tanyaku.
Malik:”Ayah berubah jadi gunung puzzle lagi banyaak. Terus Aik ketawa. Einde. (selesai)”
Hahahaha semua ketawa hihihi Aik..Aik keukeuh ayah kudu omplove hehehe…Bener-bener cerita ga jelas, suka-suka dan liyer! Tapi lumayan menyegarkan utek yang lagi jutek :-)
serunyaaa….jadi yang paling pinter ngarang cerita siapa nih bun? :)
Hehehe tau aja deh Iin, mmm siapa ya, yg jelas sih ya org gedenya lah ya :-)
lucu, saya ampe ketawa sendirian, kreatif. saya seorang guru ide cerita berputar ini mau saya coba ke murid2 saya. thanks a lot
Tx a lot juga karna dah baca mas, eh crita-crita ya gimana reaksi murid-muridnya :-)