Usia Baru Fase Baru

Kemarin hari ulang tahunku.
Sudah tua rasanya aku.
Begitu cepat hari berlalu,
tiba-tiba saja, anak-anakku sudah bisa merencanakan acara seru.
Aku begitu terharu.
Duh Tuhanku, betapa kufurnya aku kalau tak mensyukuri semua nikmatMu.

Salah satu tahun tersulit dalam hidupku adalah tahun lalu.
Lahir dan batinku rasanya diadu-adu.
Air mataku sering meluncur tak menentu.
Tapi janji Allah tak pernah palsu,
sesudah kesulitan pasti ada kemudahan, aku sangat yakin itu.
Dan setelah semua berlalu,
ada keindahan, kenikmatan, yang tak terbilang,
bersemayam dalam relung hatiku.
Kadang aku kerap merindukan rasa itu.
Rasa yang munculnya, aneh, selalu ketika hari-hariku sedang kelabu.
Ya, sebetulnya tidak aneh,
bukankah Tuhan beserta orang-orang yang remuk hatinya, kata temanku.
Ya, aku sangat setuju.
Karena pengalamanku juga berbicara begitu.

Kini, tiga bulan berlalu, setelah lewat tahun baru.
Usai semua kejadian itu, aku benar-benar mengalami fase baru.
Kota tempat tinggalku, rumahku, kegiatanku, semua baru.
Dan aku sangat menikmati itu.
Terimakasih Tuhan, janjiMu memang tak pernah palsu
Semoga fase baru ini semakin membuatku bermutu dimataMu

2 Replies to “Usia Baru Fase Baru”

  1. Mbak Agnes, selamat ultah ya, moga usia Mbak makin barokah, jadi bunda dan istri terbaik, bahagia dunia akhirat.

    Btw kenapa kok pindah ke Amsterdam, Mbak? Oya, aku contek resep tumpeng barbie-nya ya, buat anniversary-ku juga hehehe.

    Salam buat Lala & Aik.

Comments are closed.