Ritual tidur sangat penting diciptakan karena manfaatnya banyak, diantaranya supaya anak tidur dengan tenang, nyaman dan saat itu juga merupakan saat yang pas untuk menanamkan nilai-nilai moral ke anak, begitu kata para ahli psikologi. Jadi, waktu anak-anakku kecil, aku juga ciptakan ritual tidur seperti ini: ganti baju tidur, gosok gigi, baca buku atau didongengin, say thanks to Allah, baca doa mau tidur, dikelonin, matiin lampu, terus bobo deh. Nah tapi sejak mereka beranjak besar dan bisa baca buku sendiri, ritual berganti dikit, setelah gosok gigi ditambah wudhu terus sholat (tergantung musim), baca buku masing-masing atau ngobrol-ngobrol tentang hari ini, say thanks to Allah, baca doa, terus bobo. Kalo Aik masih dikelonin, sedangkan kakaknya udah ga mau, jadi bagian say thanks to Allah kadang-kadang aja, setalah sholat biasanya mba Lala langsung minta cium terus bobo sendiri di kamarnya.
Continue reading “Ritual Tidur”
Duapuluh tiga tahun, Kawan
Duapuluh tiga tahun Kawan, bukan waktu yang sebentar. Dua puluh tiga tahun aku dibesarkan dalam suasana yang hampir selalu negative. Hampir setiap hari, dalam rumahku selalu terdengar kata-kata menyalahkan, meremehkan, mengungkit-ungkit masa lalu, menyindir, mengancam, mencap, dan lain sebagainya.”Heh matanya ditaro dimana sih. Tuh kan papa bilang juga apa, makanya dengerin kalo orangtua ngomong. Udah, tinggalin aja deh, dari tadi udah disuruh cepet, salah sendiri ga didengerin, tinggal aja tinggal! Alah paling kamu ga bisa, emang kamu bisa? Kamu tuh dari dulu ya wes kaya gitu itu, ndablek!”
Continue reading “Duapuluh tiga tahun, Kawan”
Memasak sebagai skill of life
Om Jamie Oliver yang dapat penghargaan dari Ted Talks sebagai presentasi terbaik di Ted Talk 2010 disini, memang layak dapat penghargaan. Idenya sederhana tapi dampaknya luar biasa. Sejak menontonnya, aku jadi makin cerewet soal makanan. Aku jadi pengen banget ngajarin mba Lala dan Aik masak, plus juga mulai masak masakan serba kukus dalam rangka ngurangin gorengan. Pernah ayah bawa projector dari kantor, sebelum nonton film bareng pas weekend, sengaja bunda minta ayah puter si om Jamie biar anak-anak nonton. Nah disitu mereka ngeliat sendiri betapa seremnya obesitas di Amerika, betapa gula yang mereka makan dari susu ( kalo bukan susu UHT plain tapi yang beraroma dan berasa), gulanya tuh bisa numpuk satu gerobak hanya dalam setahun. Itu baru dari susu belum dari makanan atau jajanan lain kalo suka jajan. Dan yang paling aku suka dari acara si Om Jamie adalah idenya yang ingin agar semua anak bisa memasak home made food sebagai life skil! Ide yang sangat keren. Setidaknya tiap anak, ga laki ga perempuan, harus diajarin masak minimal 10 masakan sehat, gitu kata si Om. Kenapa si Om begitu concern dengan ide ini? Sebab katanya sekarang orang udah berpaling dari makanan rumah, maunya jajan fastfood dan makanan ga sehat. Akibatnya umur harapan hidup manusia merosot dibanding 30 tahun lalu, angka obesitas meroket terutama di Amerika Serikat. Penyakit yang berkaitan dengan makanan seperti kolesterol, asam urat, diabetes juga meningkat. Di Indonesia mungkin obesitas belum meroket tapi sudah banyak sekali contoh teman-teman bunda yang masih muda udah kena asam urat, kolesterol tinggi dan macem-macem. Apalagi sebabnya kalo bukan pola makan yang ga sehat.
Continue reading “Memasak sebagai skill of life”
Yang ringan dan yang Lucu
Ini beberapa kisah pendek kejadian sehari-hari dan dialog dengan anak-anak yang sayang kalau ga dicatet karena cukup menarik dan menghibur. Buat kenang-kenangan di hari tua he.
Takut Kiamat 2012
Kapan hari Aik sholat Isya bareng bunda, lalu bunda ajak berdoa. Setelah bunda berdoa semoga Aik jadi anak sholeh beriman, selalu ditunjuki jalan yang lurus blab la bla, bunda mau bilang amin. Eh ga taunya Aik nyela,”Tunggu Bun Aik juga mau berdoa.” Duilee tumben pikir bunda surprise. Dan berdoalah Malik,”Ya Allah aku masih mau hidup. Aku masih mau hidup sampe umur 70, 90 atau 100 tahun. Aku ga mau tahun 2012 ini kiamat. Amin.” Qiqiqi dalam hati bunda kaget dan nyengir napa niy anak tiba-tiba takut kiamat, lalu bertanyalah bunda.
Continue reading “Yang ringan dan yang Lucu”