Pagi-pagi sekali, hari minggu tanggal 9 Mei, kami harus buru-buru naik kereta api menuju Efteling park di S’hertogenbosh. Tapi meski buru-buru, Lala dan Malik tetap menyempatkan ngambil kado yang sudah sejak beberapa hari sebelumnya di sembunyikan di atas lemari. “Vijne moeder dag bunda!” (selamat hari ibu Bunda!”. Diberinya serangkai bunga, terdiri dari tiga tangkai bunga tulip dari kertas warna warni yang dibungkus plastik rapi. Bunga ini memang dibuat disekolah khusus untuk para mama di hari moederdag dari tiap anak-anak kelas grup 7, kelasnya mba lala di SintPetrus School. Di dekat plastik itu terjepit selembar kertas mungil seukuran 2×4 cm, ucapan pake bahasa Inggris lho, isinya bagian depan gini:
“I love (gambar hati) my mother.” Lalu di dalam kertasnya ada tulisan gini:”Look at the flowers and you see: you are the best mother for me.”
Hwaa so sweet banget kan isinya. Katanya, mba lala nulis bahasa Inggrisnya dibantu sama Michella. Makasih ya mba lala Sayang!
Nah kalo aik kasih hadiahnya di meja ruang tamu. Bunda, baca ini dulu dari si Worteltje (boneka kelinci second, warna coklat, kesayangan aik yang baru dibeli waktu di Koningen Dag seharga 50 cent). Di dalam kertas oranye itu ada tulisan gini:
“Beste Bunda, Aku Worteltje, boneka Aik. Ini surat untuk Bunda. Disini ada hadiah untuk Bunda. I love (gambar hati) yo (tanpa u). Worteltje dan Malik.”
Nah terus, hadiahnya adalah sebuah medali bulat besar dengan tulisan ‘Mama’ dan dihias batu-batu permata plastik warna hijau kuning dan merah. Di medali itu diikatkan juga selembar kertas, ada tulisannya dari Malik, begini bunyinya:”Jij bent de liefste Moeder. Jij staat altijd voor me. Ik ben bly dat jij mijn moeder bent. Ik hou van jou. Gambar hati Malik. (Kamu adalah ibu yang paling baik. Kamu selalu ada untukku. Aku senang bahwa kamu adalah ibuku. Aku cinta kamu).
Duuh melting ga sih bacanya hatiku. Sebetulnya tiap tahun pasti ada hadiah-hadiah seperti ini dan ucapan-ucapan seperti ini di hari ibu yang dibuat anak-anak di sekolah. Padahal dulu aku niat mau ngumpulin tapi lewat melulu hiks, jadi kali ini ga mau kelewat deh. Makasih ya mba lala dan aik