Barusan aja, jam 10-11 pagi, Malik ujian berenang untuk dapetin diploma C alias afzwemmen voor diploma C bareng temen-temen di sekolahnya. Kebetulan aja pas di grup 5 di sekolah Malik diajarin berenang. Sebetulnya Malik juga ikut les berenang karena alhamdulillah kolam renangnya deket banget di belakang rumah. Sebulan anak-anak bisa berenang 2 kali seminggu selama setengah jam tiap berenang, dengan biaya 34 euro per bulan. Di Belanda, kalau anak dapat diploma berenang ini heboh banget deh, oma, opa, mama, papa, tante, om semua pada dateng ngeliat, sibuk motret dan ngeshoot, lalu bawain bunga atau kado. Setelah anaknya keluar, gantian si Oma-opa, tante, om itu pada ngasih selamat dan cium. Orangtuanya juga bisa pesen tegel keramik yang bertuliskan ‘Diploma C afzwemmen’ seharga 7,5 euro per tegel.
Diploma A, B dan C ini adalah tingkatan keahlian berenang. Ujiannya makin lama makin susah. Untuk diploma B dan C ada ujian yang mengharuskan anak-anak untuk pake baju lengkap, celana panjang (bukan jins), baju kaos panjang, sepatu berenang plastik dan jas hujan. Nah dengan kostum seperti itu, mereka harus bisa berenang dengan gaya punggung bolak-balik kolam renang sejauh 50 meter (bolak-balik). Mereka juga harus melakukan gaya lain yang aku ga ngerti deh namanya.
Setelah itu anak-anak buru-buru buka kostumnya dan sekarang cuma pake baju renang aja. Tapi tesnya juga macem-macem. Pertama ada tes gaya katak, gaya punggung, gaya dada dan mereka juga disuruh koprol di dalam air! Lalu anak-anak juga disuruh mengapung 30 detik di atas air, menyelam 30 detik di dalam air, terus berenang dengan nyembul-nyembulin badan ke atas, jadi cuma kakinya yang gerak-gerak, lalu disuruh tepuk tangan dan disuruh tangan melambai-lambai ke atas. Selain itu, tetap dengan gaya itu mereka suruh kaya orang melangkah ke arah kanan beberapa meter, lalu ke kiri. Terus ada juga gaya terjun dari pinggir kolam dan harus nyelam dulu selama beberapa detik dengan jarak 3 meteran, lalu baru boleh nongolin kepala.
Pokoknya ujiannya tuh segala macem gaya gerak dan baju kumplit. Dan semua anak Belanda diwajibkan untuk bisa berenang. Kenapa? Karena mereka ga mau mengulangi kejadian di tahun 1950-an dimana dijk nya bocor lalu terjadi banjir dan banyak memakan korban karena banyak orang saat itu yang ga bisa berenang. Jadi karena negara Belanda sadar bahwa negaranya berada di bawah air, kalo kejadian bocor lagi, at least warganya bisa berenang.
Malik pun tadi alhamdulillah dengan sukses melakukan semua yang diujiankan. Lala juga sudah dapat diploma C ini sejak beberapa bulan lalu. Phfuih lega banget anak-anak udah dapet diploma renang kumplit karena artinya satu tugas nganter-nganterin mereka berenang selesai dan mereka cukup punya skill dalam berenang. Malik dan Lala juga selalu aku kasih kado setelah dapat diploma berenang ini. Malik kadonya udah diminta sejak jaman dahulu kala waktu Lala dapat diploma C. Waktu itu Malik minta lego dan Lala minta buku kalo ga salah. Gefeliciteerd met je diploma ,Malik en Lala!