Tujuh Lembar Kelopak Kehidupan

kutulis untukmu
tujuh tahun cintaku

sembilan tahun yang lalu
catatan itu masih bersih
tanpa sebuah titik pun
hingga ku bertemu dia terkasih

bukan namanya hidup
jika tak ada detak
perjalananku denganmu
bagai roda sarat gejolak

pasangan sayapku,
sebanyak butir embun kau bertanya
kenapa di diriku cinta itu bersemayam
dari berjuta manusia kepadamu hanya

sunyi sendiri merenung aku
haruskah kucari jawaban semua
ketika hati sudah tahu
tak perlu apa bagaimana mengapa

begitulah kehidupan berujar
meski tak selalu dicari ada
namun tujuh lembar kelopak mawar
bertutur tentang hakekat cinta

pasangan sayapku,
tak terhitung bilangan malam
walau lelah berdentang tiga
kita berbincang tanpa terpejam

menggali makna setiap peristiwa
kala kita dipisahkan ruang
menjadi wakil sang kuasa
meninggikan nilai setiap ciptaan

bukan hanya rasa ataupun cinta
mengikat kita dalam kesempurnaan
hanya bersamamu kutemukan jawabnya
perjalanan spiritual menyaksikan Dia

pasangan sayapku,
tujuh lembar kelopak mawar itu
tujuh lapis langit menuju
tujuh tahun perjalanan cinta rindu

kau dihadirkan untuk menyempurnakanku
lengkap kini sayap kiri kananku
bersamamu aku menghadap Kekasihku
itulah alasan mengapa bersatu

Groningen,
17 November 2005

Ismail Fahmi

One Reply to “Tujuh Lembar Kelopak Kehidupan”

  1. waduh mas ismail romantis sekali ya…jadi terharu banget mbaca hadiah puisi buat bundanya lala dan aik :)..sekali lagi happy anniversary ya..

Comments are closed.