‘Kacamataku’ (Summary Air Mata untuk Sang Dai)

Aku merasa perlu untuk mengikat proses belajarku dalam kejadian poligaminya Aagym yang kemaren bikin aku kecewa. Ternyata betul, pasti ada pesan Allah dari kejadian ini buatku. Aku menangis, aku tertawa, aku kecewa, aku bahagia semua dari Allah. Ternyata betul, tidak sia-sia air mata yang kukeluarkan, aku dapat banyak sekali pelajaran. Karena itu lah aku ingin mencatatnya.

Pertama, tentang kacamata, (thanks to mbak eva yang sudah dengan tepat menggambarkan apa penyebab kekecewaanku :-)), ya rupanya si kacamata ini penyebabnya. Tanpa sadar aku sudah memaksakan kacamataku untuk dipakai orang lain, (dalam hal ini Aa Gym sebagai tokoh yang kukagumi). Dan akibat dari pemaksaan kacamata ini, aku jadi terlibat secara emosional. Pelajarannya, aku jadi ingin lebih menyelam ke dalam diri. Ternyata, apapun itu, lebih baik aku menjadi penonton saja untuk kejadian-kejadian manusia di luar diriku.

Terbukti, kalau aku masih saja memaksakan kacamataku untuk dipakai orang lain, saat baca-baca berita seputar beliau, masih ada saja komentar-komentar jail yang keluar dari mulutku.Padahal sang dai sudah kasih klarifikasi ya, dan sudah menjelaskan duduk perkaranya( walaupun masih diplomatis). Mbok yao mulutku ini diem aja, memaklumi pilihan belio saja, wong belio ya nggak melakukan dosa koq, wong memang nggak dilarang agama koq. Tapi ya begitu lah, teuteup ini mulut ga bisa dikunci hehe. Contohnya dan yang paling hobi kusebut-sebut hehe,”Kalau gitu, kenapa harus sama mantan model cantik dan lebih muda? Kenapa harus poligami yang jadi solusi untuk kehancuran moral? Apa nggak ada cara lain? Emergensi exit itu kan bisa diada-adain, siapa yang bisa mengukur emergensi ato bukan? Walaupun istrinya ikhlas dan anak-anaknya ikhlas, tapi kan teteup mereka harus melewati proses sakit, padahal menyakiti hati itu kan ga boleh,”…dst..dst… Kesian deh suamiku musti jadi keranjang sampah menampung jailnya mulutku hehe.

Tapi untungnya, suamiku selalu mengingatkan untuk cukup menonton saja kejadian di luar sana.Pelajaran yang lebih pentingnya adalah soal menyelam ke dalam diri. Aku dan suamiku jadi mengevaluasi lagi, apa sih sebetulnya kacamata kami dalam soal poligami dan keluarga? Aku lagi-lagi diskusi sama suamiku, dan minta masukan juga dari seorang sahabat. ‘Kacamata’ kami akhirnya berbicara begini:

– Meskipun tidak dilarang, dan bukan anjuran, poligami bagi kami adalah sesuatu yang tidak mungkin dilakukan oleh manusia biasa. Rosulullah adalah manusia yang luar biasa. Beliau adalah manusia yang sudah dimaksum, segala ucap, langkah dan laku beliau semua sudah disetir oleh Allah. Soal keadilan, tentu saja Rosulullah sangat bisa berlaku adil baik fisik dan jiwa, karena Allah sudah memberikan banyak kelebihan pada beliau. Dan istri-istri beliau pun diberi kemampuan lebih, bukan sembarang manusia pula.Tapi manusia biasa? Hmm… wallahualam. Jadi, poligami bukan pilihan kami.

-Agama diciptakan justru untuk mengekang hawa nafsu. Jadi bagi kami poligami tidak bisa dijadikan solusi untuk mengekang hawa nafsu. Mestinya agama lah yang bisa mengekang hawa nafsu itu. Sehingga keinginan untuk punya TTM atau keinginan untuk melakukan hal-hal yang berhubungan dengan libido mestinya tidak diikuti, karena sudah berusaha baik-baik mengikuti jalan agama (seperti sholat, puasa, zikir, shodaqoh, zakat, dll).

-Keluarga adalah inti dari masyarakat. Keluarga yang baik akan melahirkan masyarakat yang baik pula. Dari sini lah kerusakan moral bisa dicegah. Dan dalam keluarga, cinta adalah intinya, cinta dari Allah yang telah dianugrahkan kepada hati-hati kami. Bila kami membersihkan hati-hati kami, maka cinta Allah itu akan semakin memancar kepada kami. Karena itu kami ingin memelihara cinta itu sebaik-baiknya, menggalinya lagi dan lagi. Menggosok kerak-kerak dalam hati kami lagi dan lagi. Kami ingin membangun cinta, cinta dan cinta itu dalam keluarga. Karena kami yakin dari sanalah cinta itu akan menyebar ke sekitar dan alam semesta.

-Kami merasa, dengan poligami, cinta yang telah dititipkan kepada kami itu tak akan lagi bisa kami jaga baik-baik. Contohnya, semalam aku menatap anak-anakku yang tertawa dengan riangnya karena digelitiki suamiku. Ah sungguh betapa bahagianya aku melihatnya. Dan aku membayangkan seandainya saat itu ada istri lain dan anak-anak lain dalam rumah itu, akankah aku sebahagia itu? Duh membayangkannya saja sudah ngilu. Bisakah aku menjaga cinta dengan hati yang ngilu? Sungguh, aku tak mampu!

-Bagi kami cara termudah untuk membersihkan hati adalah dengan bersyukur dan bersyukur. Karena hanya dengan selalu bersyukur, jalan menuju keikhlasan itu terbuka lebar. Cara lainnya tentu dengan ibadah-ibadah yang sudah dianjurkan oleh agama. Tapi yang sangat membantu rasanya dengan banyak-banyak berpuasa, karena puasa bisa membersihkan hati dan mengendalikan diri. (Semoga kami dijauhkan dari rasa malas untuk melakukannya).
Insya Allah kami yakin, asalkan kami selalu meluruskan niat untuk selalu membersihkan hati seperti ini, Allah akan memudahkan.

-Nafsu dan cinta bedanya tipiiiis sekali. Karena itu membersihkan hati sebersih-bersihnya ini menjadi tugas yang teramat penting. Disanalah ‘rumah’ Allah bersemayam. Badan ini hanya wadah. Ketika wadah dan hati sudah bersih, Sang Empunya wadah lah yang akan bekerja.

-Kami hanya ingin menyaksikan saja episode-episode manusia di luar diri kami sebagai jalan munculnya pesan dan petunjuk bagi perjalanan diri kami. Biarlah orang lain yang melakukan poligami itu menjadi urusan Allah. Di dalam Allah, diluar pun Allah, dimana-mana Allah. Allah sudah atur semua, tugas kami hanya bersih-bersih.

Kira-kira begitu kesimpulan kami. Kalau dari suamiku, bahasanya begini:

Keluarga itu seperti masyarakat kecil.
Kebahagiaan dalam penerbangannya,
hanya akan terasa jika Allah memberikan anugerah
berupa rasa cinta di dalamnya.

Rasa cinta yang dari Allah ini bersemayam di dalam hati
seperti mutiara yang tersembunyi dalam kerang.
Rasa cinta itu bersinar ke luar, ke sekitar,
seperti cahaya lampu
yang menerobos bola kaca yang jernih.

Tugas kita hanyalah membersihkan hati,
sebersih-bersihnya,
agar mutiara itu nampak,
agar cahaya itu menyemburat ke luar.

Dan untuk membersihkan hati,
tugas kita hanyalah BERSYUKUR.
Mensyukuri segala yang ada,
karena itulah pemberian dari Allah.
Dia Yang Maha Tahu kebutuhan kita,
dan jangan sekali-kali kita jahil
dalam memanipulasi keadaan keluarga dan diri kita.

Hanya dalam hati yang bersih saja,
cinta suci dari Allah akan keluar membuat bahagia keluarga.

Dan pada gilirannya,
sebuah keluarga yang penuh cinta dari Allah,
akan dipersembahkan olehNya
kepada masyarakat, bangsa, dunia, dan alam semesta
sebagai rahmat.

Namun, cinta dan nafsu itu tipis sekali batasnya.
Cukuplah kita berusaha membersihkan hati, sebersih-bersihnya.
Dan Allahlah yang akan membimbing
perjalanan orang-orang yang ingin membersihkan hatinya.

Biarlah orang-orang yagn melakukan poligami
itu menjadi urusan Allah.
Itu juga dari Allah, karena Dia punya maksud tertentu,
untuk memperlihatkan kepada kita hikmah.

Dan cukuplah buat kami,
melihat ke dalam diri dan membersihkannya.
Semoga cinta dari Allah semakin bersemi.

Amin…amin ya Robal alamin….Ya Allah mampukan kami….semoga ini bukan hanya menjadi sekedar ucapan dan tulisan belaka…

17 Replies to “‘Kacamataku’ (Summary Air Mata untuk Sang Dai)”

  1. Mbak agnes nggak usah sedih, tentang aa gym yang berpoligami.doakan aja bahwa itu pilihan yang terbaik buat aa gym&keluarga, kebayang gak,apa jadinya. bila ada kabar aa gym yang terekam dalam kamera sedang mesum dengan wanita yang bukan istrinya.? kayak anggota dpr itu. atau denger aa gym cerai dengan istri yang dinikah siri, tanpa terdengar kapan nikahnya.?eh ya, mbak aku tahu blog ini setelah mengunjungi blognya cak fu,dan allhamdulillah aku juga seorang cacat.mbak agnes “SUKSES SELALU” (masinnung@yahoo.co.id)

  2. m’ Agnes n kel yg dimuliakan Allah semoga kebahagiaan selalu setia menyertai mba n kel dg terwujudnya rumahtangga yg sakinah mawaddah warahmah. amin

    sy sgt sependapat dg anda dan suami anda, untuk saat ini sulit bagi saya untuk “menghormati/mengaugmi/menjadikan panutan” orang2 yg poligami sekalipun seorang a Agym. kecuali Rasulallah saw.

    Sy sempat punya seorang sahabat yg berpoligami yg sepertinya kelihatannya mereka tdk ada masalah dg hal itu. tetapi setelah tahu lebih jauh kedalamnya ternyata hati sy sangat teriris sekali, betapa tidak disitu ada seorang istri yg terlukai hatinya ketika sang suami hendak menjalankan kewajibannya untuk “berlaku adil” yaitu menemui istri mudanya karena sudah harinya untuk bergilir, betapa hancur hatinya ketika harus menjawab pertanyaan kedua putra kecilnya yg menanyakan ayahnya disaat mereka msh merindukannya. baginya pertanyaan biasa seorang sahabat atau tetangga atau tamu ketika menanayakan ” bapak ada bu ? ” yg dulunya sebuah pertanyaan biasa yg sama sekali tidak sulit untuk dijawab, setelah “petaka itu” jadi sangat sulit untuk dijawab karena baginya seperti sebuah batu besar yg mengahntam kepalanya. kalaupun pertanyaan itu dijawab hanya dua kata saja yg bisa keluar dari mulutnya yaitu ada, atau tidak ada selebihnya kita yg mesti bijak untuk tidak menanyakan lg kemana bapak, karena kita ga pernah tahu ada air mata yg selalu jatuh yg beliau sembunyikan.

    Terusterang saja sebagai kaum laki2 jujur saja ketika terbersit sedikit saja untuk berpoligami dlm pikiran ini yg ada hanya sahwat semata, tak sedikitpun dalam rangka mengejar rido Allah.

    Ya Allah jauhkan pada diri ini untuk mendzalimi istri hamba yg dulu hamba memintanya kepada-Mu dg istikharah, balaslah segala kebaiakan, kesabaran, dan pengorbanan yg telah dia berikan untuk rumahtangga kami dg kebahagiaan yg tidak terputus.

    untuk teh ninih semoga Allah memuliakan teteh, dg pahala surga-Nya atas segala kesabaran teteh

  3. Halo mas Nurmadi, iya saya udah ga kecewa lagi koq, kan udah ga paksa kacamata saya ke Aa lagi :-) Saya setuju, kita doakan saja Aa dengan pilihannya ya, moga-moga itu yang terbaik buat beliau.

    Tapi dalam konteks poligami ni ya, saya ga sepakat kalo poligami dikatakan sebagai solusi pengekang hawa nafsu. Mestinya dengan menjalankan agama dengan benar, keinginan untuk mengumbar nafsu terkendali kan, karena agama diciptakan untuk mengekang hawa nafsu, ya nggak :-) Lagipula jaman Rosul dulu, beristri 4 itu dibolehkan dalam konteks untuk membatasi (baca:mengendalikan nafsu kan) bukan menambah, karena sebelumnya laki-laki jaman itu pada punya istri 10. Ya ini kacamata saya lho feel free buat ga sepakat :-)

    Eh mas temennya cak fu ya, salam buat cak fu kalo gitu yaaa, dan makasih karna sudah mau mampir :-)

  4. Amin…amin…saya ikut mengaminkan doanya ya Abbu :-)

    Abbu aja yang laki-laki bisa merasakan gimana sakitnya ya Abbu :-), apalagi perempuan. Walaupun yang menjalankan ikhlas, tapi dalam kacamata saya, menyakiti seseorang itu tidak dibenarkan. Siapa sih yang ga terpaksa ikhlas kalau iming-imingnya surga dan ditakut-takuti neraka. Padahal kalau inget riwayat nabi, dulu aja waktu fatimah putri rosulullah mau dimadu, rosululah sangat menolak dan tidak setuju,”its hurts,” gitu kan kata Rosul, dan akhirnya fatimah ga jadi dimadu.

    Ya bagi saya yang sedang belajar membersihkan hati ini, poligami sangat tidak mungkin. “Jagalah hati, jangan kau nodai,” gitu kan lagunya hehe, ga ada yang menodai aja udah susah menjaga hati, gimana kalau ada yang sengaja menodai lebih susaah buanget kan Abbu.

    Memang No bodys perfect ya Abbu, hikmahnya lebih baik kita menyelam ke dalam diri dan semakin menjaga keluarga kita aja yaa :-)

    Makasih buat sharingnya ya Abbu :-)

  5. hehehe Agnes masih sempat juga berefleksi soal Aa Gym. Makin ke atas memang godaannya makin banyak, makanya saya hampir berdoa “Ya Allah jangan jadikan saya orang petinggi, hamba tidak kuat menanggung cobaannya”. Ah ada-ada saja.

  6. Wah mas nano mampir, surprise hehe. Iya mas, piye ya aku kan juga wanita yang kalo diduain mesti bakal sakit buanget, jadi ya bereaksi lah hehe.

    Kalo doanya gini mas,”jadikan saya orang petinggi tapi kuat menahan cobaan,” dan bisa, gimana hayo hehe. Wis pokoe aku doakan yang terbaik aja ya. Salam buat nuri ya :-)

  7. sama Nes, meskipun aku nggak nangis tp aku sempet komen waktu tadi siang pertama kalinya liat berita aa gym di tv. tanpa bisa menahan diri mulutku langsung bilang: “waduh cantik euy istri keduanya. emang pinter aa gym nyarinya.” :D

    mbak yang ngasuh reva nambahin, kata tivi, mereka udah 5 tahun membina hubungan sblm akhirnya menikah. lagi2 mulutku nggak bisa ditahan. suamiku yg lagi makan siang (kami kalo istirahat makan siang di rumah) terpaksa ngedengerin aku yg nyerocos: “apa tuh maksudnya 5 th membina hubungan ? kok bisa ? lama2 bgt sebelum nikah. Mas, apa bisa cinta itu dibagi dengan adil ? pasti ada kecenderungan ke salah satunya”.

    duh aku mah nggak kebayang gimana rasanya jadi istri pertama aa gym. nggak kebayang ada istri yg ikhlas suaminya berpoligami.

  8. lho, kita adalah salah satu fans blog Agnes. Apalagi kalau dengar ada orang bilang istilah “full time mother”, wah kita ketawa aja karena tahu siapa tuh yang mempopulerkan, hahaha

  9. Hahaha, tau..aku juga tau siapa yang pernah tidak sepakat dengan istilah FTM dalam diskusi di sebuah milis haha. Beda istilah gpp ya, yang penting maknanya kan hehe. Btw, kalo gitu, bantuin promo bukuku ya mas hihihi kesempatan dalam kesempitan nih :-)

  10. Yah wen, memang blio bikin heboh sedunia hehe. Eh yg 5 thn gosip kali wen, wong istrinya baru dtg ke DT 3 thn yll koq, ketauan deh aku update berita haha. Wallahualam deh wen gimana yg sebenernya. Yang jelas kita tos ya, apa mungkin cinta bisa dibagi dengan adil? hmm….tanyakan pada rumput yang bergoyang deh hehe

  11. Lama tak berkunjung ternyata sudah ada tiga postingan….he…he… mengharu biru juga ya teh….tapi Alhamdulillah tulisan yang ini lebih adem teu siga yang pertama, esmosinya masih ada. Di rumah…yang rada esmosi justru si AA na…(protes berat beliau ngeliat aa Gym nikah lagi). Ita mah adem ayem aja….ya itu tadi seperti yang teteh bilang…memandangnya tidak memaksakan kaca mata atawa dari sudut pandang kita. Apalagi bila AA gym melakukannya udah dengan syarat syarat atawa ketentuan yang berlaku di agama, ya mau gimana lagi. Selain itu…kalau melihat cara teh ninih dan aa gym pandang pandangan, ita merasakan Insya Allah mereka baik baik saja (kayak lagu ratu aja). Ya…kita doakan saja semoga keluarga mereka dengan kejadian ini justru bisa lebih solid, dan Insya Allah ada hikmah yang lebih besar lagi buat para fans …..

    Tapi untuk diriku sendiri………..he…he..he…punteun nya sami siga teteh ning. Tak sanggup lah berbagi…lagian apa yang mau di bagi….mencukupi kebutuhan keluarga sendiri aja susah..,..apalagi kalau di tambah lagi…hitungannya sudah ZHOLIM….leres teu…(Alhamdulillah di rumah atos sepakat…monogami aja Insya Allah leuwih bahagia…he..he..he)

    Teh…dua hari lagi ita cuti melahirkan, nyungkeun pi doa na semoga lancar, sareng mohon maaf lahir bathin. Mengenai tulisan…hamil ini rada mogok…mood nya enggak tau pergi kemana….sedih sih..tapi mau gimana lagi….pamalesan pisan lah pokokna. Yang jelas anniversary ke-8 kemarin…Alhamdulillah…dirumah masih penuh oleh CINTA..hehey deudeuh…he..he..e

  12. “Biarlah orang-orang yagn melakukan poligami itu menjadi urusan Allah. Itu juga dari Allah, karena Dia punya maksud tertentu, untuk memperlihatkan kepada kita hikmah.”

    Semua yang Allah ciptakan itu ada gunanya, ada maksudnya. Itu yang saya jelaskan kepada anak-anak ketika ada yang bertanya kenapa Allah ciptakan kecoa, nyamuk, lalat. Ketika Tuhan ciptakan sesuatu yang terlihat kotor dan tidak boleh disentuh, Ia akan jelaskan. Ketika Tuhan ciptakan sesuatu yang tidak boleh dilakukan, Ia akan melarangnya, seperti minum khamar, tidak boleh berbohong, tidak boleh terburu-buru, dll. Dan ketika Rasulullah wafat, Beliau menyampaikan bahwa ajaran agama Islam yang disampaikan telah sempurna sehingga setelah beliau wafat tidak ada lagi “revisi” atau mansukh terhadap perbaikan ajaran agama.

    Poligami adalah hal yang mungkin cukup membingungkan atau misterius bagi beberapa orang karena ia tidak dilarang dan juga tidak diwajibkan. Hukumnya mubah-mubah saja. Sama seperti makan, minum, hiburan dll, semua bersifat mubah. Guru saya telah menjelaskan bahwa hal hal yang mubah ini berpotensi menjadi ibadah jika kita dapat melakukannya dengan baik tapi juga dapat menambah dosa dosa jika tidak dilakukan dengan baik dan benar. (Lihat 5 syarat ibadah dalam http://hq.ee.itb.ac.id/~waskita/ibadah_menurut_islam).

    Contohnya dalam hal makan,ia dapat menjadi ibadah jika kita berniat makan dengan tujuan untuk dapat lebih banyak beribadah, kita jadi dapat berbuat baik lebih banyak, kita dapat bergembira, berhibur dan dapat bersyukur kepada Tuhan atas nikmat makanan dari Nya. Ketika makan, kita tidak melakukannya dengan berlebihan. Dapat kita lihat makan terlalu banyak dapat menimbulkan banyak penyakit dari segi lahiriahnya, apalagi dari segi batiniyahnya. Ketika kita makan kita tidak melupakan ibadah ibadah yang wajib seperti shalat, dll juga tidak melanggar syariatNya. Jadi kita tidak boleh meninggalkan sholat karena kita kelaparan dan merasa perlu makan berjam-jam, he, he atau yang lebih sederhananya, kita tidak boleh makan barang-barang yang haram seperti khamar, dll.

    Tapi kenapa poligami yang hukumnya sama dengan makan,minum dan hiburan, mempunyai “rasa” kurang menyenangkan khususnya bagi kaum wanita, dan mungkin juga bagi beberapa orang pria. Ini disebabkan ilmu tentang poligami tidak banyak yang tahu, apalagi mengamalkannya. Sejarah menunjukkan banyak Nabi dan Rasul yang berpoligami seperti Nabi Yakub, Nabi Ibrahim, dll. Dari jajaran orang mukmin, para Sahabat Rasulullah, di zaman pasca Rasulullah: Syeikh Abdul Qadir Djaelani, dll.

    Pada zaman dahulu ilmu tentang poligami masih terjaga dan masih banyak yang mengamalkannya sehingga baik kaum pria dan wanita tidak ada yang merasa “tertindas”. Kaum wanita tidak takut untuk menjadi isteri kedua, ketiga demikian pula kaum pria tidak takut untuk beristeri banyak karena masih memiliki banyak panduan. Mengapa? karena para wanita cemas dengan masa depannya yaitu di akhirat nanti tidak akan selamat sementara kaum pria menikah lagi dengan tujuan untuk mendapatkan peluang mendidik dan menyelamatkan aqidah para wanita. Beberapa kaum sufi bahkan menjadikan sarana poligami ini sebagai cara untuk menahan hawa nafsu, bukan untuk melampiaskannya. (lihat buku Warisan para Aulia). Kegiatan yang dilakukan ketika bergilir dengan istri istrinya adalah shalat, beribadah, dan mengenalkan ajaran Islam.

    Banyak sekali hikmah yang didapat jika kita mendapatkan panduan dan ilmu yang benar tentang poligami ini. (lihat artikel http://hq.ee.itb.ac.id/~waskita/untungnya_poligami ). Untuk wanita beberapa keuntungan yang didapat adalah dia menjadi lebih yakin akan kebesaran Tuhan, dapat merasakan bahwa kasih sayang itu milik Tuhan dan Tuhan dapat memberikannya melalui suami, anak, kawan kawan, dll. Bonus lainnya ia dapat belajar untuk mengendalikan emosi dan nafsunya sehingga dapat bertindak secara proporsional kepada suami dan anaknya. Ketika ia sedih ia dapat lebih banyak mengadu kepada Tuhan dan betul betul bergantung kepada Tuhan. Para wanita juga dapat mengetahui lebih banyak tentang bagaimana bersikap dengan wanita lain secara baik dan benar.

    Untuk kaum laki-laki salah satu keuntungan yang didapat adalah dia dapat belajar menjadi pemimpin dalam keluarga. Jika memimpin 4 orang istri saja tidak mampu, bagaimana jika nanti ditunjuk menjadi presiden dan disuruh memimpin umat? Beban laki-laki di sini cukup besar karena ia akan berurusan dengan 4 orang istri anak anak, keluarga dan orang tua istri istri, dan ia harus menjaga agar tetap berwibawa di depan seluruh istri istrinya sehingga tidak ada istri yang dapat “memanipulasi” suami bagaimanapun cantiknya, kayanya atau pandainya sang istri. Suami harus dapat menjaga agar rumah tangganya terbangun atas dasar kasih sayang Tuhan, menjaga seluruh syariat Tuhan serta mendidik para istri agar menjadi orang yang bertakwa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat buku “Manisnya Madu” karangan Ustazah Khadijah Aam.

  13. Ah ta ayeuna mah alim ngefans ka sasaha ah, ka Allah jeung rosulna weh hehe, dijamin aman :-)

    Eeh geuningan tos bade kaluar si dede teh. Didoakeun sing lancar nyaa…kabar-kabari kalo dah lahir yaa :-)

    Nuhun sharingna nya neng :-)

    agnes

  14. Halo mbak Wise, makasih ya mbak dah sharing disini :-)
    Bagus banget mbak sarannya buat yang mau poligami. Kalo dijalankan mudah-mudahan bisa sakinah mawadah warohmah ya keluarganya. Moga-moga pembaca yang mau poligami bisa menjalankan dengan baik saran-saran mbak ini. Kalo ada temenku yang berniat poligami, pasti akan kuanjurkan membaca sharing dari mbak ini.

    Kalo aku sih mbak, kalo membaca link yang mbak kasih itu berarti memang tergolong wanita yang lemah iman, masih mementingkan perasaan dan hawa nafsu, karena aku memang ga mau dipoligami mbak. Untungnya suamiku juga sepakat, ga mau poligami juga. Memang kami pasangan yang kompak, sama-sama lemah iman kali ya mbak hehe. Ya tiap orang punya pilihan dan jalan hidup sendiri ya mbak. Moga-moga kita bisa saling menghargai pilihan masing-masing ya mbak :-)

    Sekali lagi makasih sharingnya mbaak :-)

    agnes

  15. oh itu panjang ceritanya. Saya lihat ybs di milis itu sudah terlalu berlebihan menjadikan FTM sebagai mantera. Saya jadi sebel deh, hehehe

  16. Oooh gitu toh mas hehe, ga ngerti aku soalnya aku juga dibilangin temen, aku kan ga ikutan milis itu, kalo emang berlebihan dan nyebelin yo wis aku rela deh hehe kaya apaan aja. Eh mas nano selamat ya atas kelahiran putranya, salam buat nuri, wah udah sepasang dong ya moga2 jadi anak sholeh mas.

Comments are closed.