Akhir bulan Juni 2009, aku pulang. Hari pertama yang kulakukan setibanya di Bandung adalah, membuat SIM! Yup, membuat SIM! Aku ingin mencatat pengalamanku ini, karena cukup spesial. Baru kali ini aku bisa punya SIM lewat ujian dan ga perlu bayar sogokan, senang kan! Kenapa baru sampai koq harus langsung membuat SIM? Karena, suamiku hanya dapat jatah cuti 3 minggu, dan waktunya harus dibagi-bagi. Seminggu pertama kami ngelencer di Bandung, lalu ke Pangandaran. Setelah itu, kami harus pulang kampung, ke Bojonegoro tempat suamiku berasal. Dan kalau selama di Bandung harus naik angkutan, aduuh macet dan panasnya itu loo (manja dot kom karena di belanda ga pernah naik mobil) . Apalagi kalau saat pulang kampung kami tak punya SIM, bisa berabe akibatnya. Rumah suamiku sungguh jauh di pelosok desa, kalau mengandalkan angkutan, kami harus naik bus dan naik beberapa kali angkutan yang sungguh merepotkan. Mana bawa anak dua, berikut barang bawaan, wah!
Continue reading “Mengejar SIM A Waktu Pulang”
Antara Groningen-Amsterdam
Tak terasa, sudah dua bulan lebih aku tinggal di Diemen-Amsterdam. Wah, waktu seperti berlari, karena sejak datang aku dan suamiku sibuk beres-beres rumah yang kosong melompong. Suamiku mencicil pasang laminat, pasang wall paper, angkat-angkat barang dan kerjaan berat lainnya, aku bagian bersih-bersih. Tapi hingga sekarang belum juga kelar finishingnya, meski sudah nyaman buat dihuni. Lalu aku juga mulai sibuk beraktifitas, jadi betul-betul waktu berlalu begitu aja ga kerasa. Tapi aku menikmati sekali fase baru dalam hidupku ini, repotnya pindahan, repotnya cari rumah, hunting isi rumah sesuai budget yang terbatas, repotnya beberes rumah, cari sekolah anak-anak, lalu adaptasi. Tapi alhamdulillah semuanya lancar dan mengasyikkan deh.
Continue reading “Antara Groningen-Amsterdam”
Maafkan
I’m back! Ya, setelah melewati masa-masa sulit dan masa repot pindahan, tiba-tiba saja hari ini aku merasa kangeen sekali sama blog ini. Aku kangen menulis hari-hariku lagi. Banyak cerita lewat tak tercatat. Meski aku mencatatnya dalam diary pribadiku, tapi kadang aku menulisnya asal-asalan, tak indah dan tak lengkap.
Mohon maaf untuk komentar-komentar dan pertanyaan yang selama ini tak terjawab Rasanya setelah menumpuk sekian banyak aku tak mungkin menjawabnya satu persatu. Dan mungkin setelah ini, aku pun tak bisa menjawab semua pertanyaan dan komentar yang akan muncul (duh kege-erannya daku, emang sapa yang mau nanya hehe..yaa just incase gituh :-)) sejak sekarang aku minta maaf duluan. Karena, banyak hal yang harus aku kerjakan, kadang blog ini aku jadikan pelarian, namun biasanya aku hanya sempat menulis tapi tak rajin menjawab. Jadi, sekali lagi mohon dimaafkan yaa
lala tanya
Bunda, kapan bunda bikin di kakagori Still Stands foto?
Sayang, Lala.