Junior Song Festival, Lomba yang Tak Sekedar Lomba

“Ho-oo-o Beda bedidu bedabediduu yee..” Hari ini hampir di seantero Belanda, anak-anak menyanyikan dan membahas lagu dari pemenang Junior Song Festival 2009 di sekolahnya. Final pemilihan pemenang Junior Song Festival ini baru Sabtu lalu digelar. Pemenangnya adalah Ralf, seorang anak laki-laki berusia 14 tahun, dengan lagu Click-Clack yang menceritakan tentang tapdance. Lomba nyanyi ini memang hanya boleh ddiikuti oleh anak-anak berusia 10-15 tahun. Uniknya, lagu yang mereka bawakan adalah lagu ciptaan mereka sendiri. Kreatif kan. Jurinya pun melibatkan juri anak-anak. Selain juri anak-anak tentu saja ada pula juri dewasa dan perhitungan dari perolehan suara pemirsa yang masuk lewat sms. Tapi hebatnya, uang perolehan dari sms ini, bakal disumbangkan untuk Unicef! Wow, aku surprise waktu mendengar anak-anakku dengan lancar menceritakan soal ini. Karena rupanya, si pembawa acara memang menjelaskan pada penonton, untuk apa dan mengapa uang itu disumbangkan pada Unicef. Si pemenang pun tak mendapatkan hadiah neko-neko. Yang jelas ia mendapatkan tropi dan akan mewakili Belanda dalam pemilihan Junior Song Festival se Eropa yang akan dilaksanakan di Ukraina.
Continue reading “Junior Song Festival, Lomba yang Tak Sekedar Lomba”

Ketika Kejujuran Ramai-ramai Digadaikan

Setelah lima tahun tak pulang, tentu aku senang. Meski beberapa keadaan kadang membuatku bimbang. Banyak cerita-cerita yang ingin kutulis sebagai catatan. Tapi baru ini yang sempat tertuang.

Ketika Kejujuran Ramai-ramai Digadaikan

Pernah menyontek? Jujur, aku pernah. Masih tergambar jelas dalam ingatanku, ketika ibu guru matematika SMP ku menghampiri tempat dudukku.”Buka!” Ketusnya. Gemetaran, aku ambil lembar kertas paling atas di depanku. “Buka lagi!” Suaranya makin galak. Aku ikuti perintahnya sambil mengutuki degup jantungku yang bunyinya makin keras. “APA INI?!” Teriaknya. Tubuhku seketika lemas. Mati aku! SRET…SRET…! Ibu guru yang galak itu merobek-robek kertas contekanku. Uuh wajahku mendadak bersemu merah bak kepiting rebus. Ingin rasanya aku berlari sekencang-kencangnya keluar kelas, agar terhindar dari tatapan mata teman-temanku.
Continue reading “Ketika Kejujuran Ramai-ramai Digadaikan”

Diliput Radio Nederland-Suka Duka Anak Berbakat Tinggi

Akhir Mei 2009, kami kumpul-kumpul milis Ab (anak berbakat) di rumah bu Julia di Heiloo deket Alkmaar, dan ternyata ada wartawan dari radia ranesi nederland mau meliput. Alhasil kami di wawancara, foto-foto dan di shoot juga sambil makan enak. Hasil liputannya seperti di bawah ini. Lebih lengkapnya, foto-foto dan videonya bisa dilihat disini.

Setiap Sabtu kedua bulan Juni, Belanda menggelar Hari Keberbakatan Tinggi. Menurut catatan, 330 ribu penduduk Belanda berbakat tinggi, sekitar 2% masyarakat. Banyak orang punya gambaran salah tentang keberbakatan tinggi.

Intelektual, tak mementingkan hal-hal duniawi dan mampu melakukan segalanya. Itulah tanggapan pertama masyarakat orang berbakat tinggi. Tapi gambaran ini tidak sesuai dengan kenyataan.
Continue reading “Diliput Radio Nederland-Suka Duka Anak Berbakat Tinggi”