Sesak, Terhempas

Kawan, pernahkah kau rasakan
Sesaknya hati ketika bangun pagi
Saat menyadari, kekasihmu tak ada disisi
Saat merenungi bahwa pertemuan itu masih lama lagi

Kawan, pernahkah kau alami
Sebuah nyeri yang menggores relung hati
Ketika kehangatan itu tak ada disini
Ketika tawa dan canda itu hanya ada dalam memory

Sesaat kau terbangun, sumringah
Tapi lalu nyeri itu datang lagi, gelombangnya bahkan lebih tinggi
Saat kau cari-cari kekasihmu tak ada lagi
Ouch…genggaman dan pelukan itu, rupanya hanya mimpi!

Pedih
Ngilu
Sakit sekali,
Rasanya seperti berada dalam ruang tanpa udara
Hendak bernapas pun tak bisa
Menyesakkan
Menghempaskan

Dan aku…
Sesak…
Terhempas…
Dalam lautan itu
Rindu.

Salemba, 04 Maret 2013
Hujan, kau buat aku ‘tenggelam’

Tugas Tepat, Belajar Bahasa jadi Cepat

Aw maluuu, si gw kalah euy bahasa Inggrisnya sama Lala, anak kelas 2 SMP yang sudah bisa nulis cerita in English dengan grammar yang oke. Sementara si gw yang mengaku sudah belajar bahasa Inggris sejak jaman dahulu kala ini, kalo disuruh ngomong dan nulis in English, teteep aja grammar nya masih banyaaak errornya phf….

Memang harus diakui bahasa Indonesia memiliki akar bahasa yang beda dengan bahasa-bahasa di Eropa, tapi tentunya faktor  bagaimana sistem mengajarkan bahasa tersebut juga berpengaruh terhadap kecepatan dan  ketepatan berbahasa si Anak.  Anak-anak di sekolah Belanda baru mulai belajar bahasa Inggris sejak kelas 5 SD, tapi mungkin karena sistem mengajarnya tidak melulu mengajarkan grammar (ga seperti emaknya yang dulu rasanya belajar bahasa Inggris sejak SMP isinya kebanyakan grammar melulu :D),  jadinya di kelas 2 SMP Lala dan temen-temennya sudah pada lancar ngomong dan nulis in English. Waktu kelas 1 SMP, Lala mengundang 5 orang temennya untuk bikin ‘pijama’s party’di hari ulang tahunnya di rumah dan mereka semua waktu diajak ngobrol dalam bahasa Inggris udah lancar cas cis cus gitu, padahal ya itu tadi, officially mereka baru belajar bahasa Inggris di sekolah sejak kelas 5 SD lho.

Continue reading “Tugas Tepat, Belajar Bahasa jadi Cepat”

Balada Susahnya Mbujukin Anak Pulang Kampung

Suatu hari waktu whatsapp an sama si bungsu:
Bunda: Halo say, lagi liburan ya, bikin lego ya, kereeeen. Ik, bunda kangeeeen!
Si bungsu: Me too
Bunda: Aik udah mau pindah ke Indonesia kan?
Si bungsu: Belum pindah, mau libur (belum mau pindah, maunya liburan doang di Indo).
Bunda: *What?! Hadeeeuh…. *
“Tahun depan ya Ik, pindah ke Indonesia ya, mau kan?“
Si bungsu:“Nga. Mau libur.“
Hayyaya keukeuhnya. Perasaaan udah dibujuk puluhan kali, koq jawabannya  masih belum terus piye iki @#$%$^&

Tour the Europe Edisi Belanda-Italy

Delapan tahun tinggal di Belanda, belum pernah sekalipun kami pergi berlibur saat musim dingin. Namun penghujung tahun 2012 menjadi winter yang berbeda. Mengingat keinginan aku dan suami yang sudah sangat ingin kembali ke tanah air, dan sepertinya kondisi sudah sangat memungkinkan untuk pulang, jadilah winter 2012 ini aku jadikan liburan habis-habisan. Karena anak-anak sudah besar dan tak bisa lagi mendapat tiket gratisan, maka pilihan menyewa kendaraan menjadi moda transportasi yang lebih menguntungkan buat kami berempat. Setelah mencari tempat-tempat indah di Eropa yang belum sempat kami kunjungi, maka tour the Europe kali ini jatuh pada rute: Amsterdam- Cinque Terre (Italy) melewati Strassbourg (France), Stutgart, Jerman dan menembus Switzerland melalui kota-kota seperti Basel dan Zurich.

Continue reading “Tour the Europe Edisi Belanda-Italy”