Seorang kawan meninggal,
disaat usianya belum mencapai empat puluhan.
Sejenak aku terhenyak
Sejenak aku terdiam
Sungguh, umur itu adalah rahasia Tuhan
Aku, kamu dan kita, tinggal menunggu ajal
Tinggal menunggu paluNya diketukkan
Yang entah kapan
Sekarang, besok atau tahun depan
Continue reading “Pengabdian Dua Puluh Empat Jam”
Link Paperku
‘Jangan sepelekan hal-hal kecil, karena kadang malah dari sesuatu yang simple itulah tersimpan sebuah kekuatan besar.‘‘ Quote tersebut betul-betul menggambarkan hasil paper pertamaku yang alhamdulillah bisa dipublish di jurnal internasional seperti ceritaku dalam tulisan sebelumnya. Pembimbing lapanganku seorang profesor dari Bandung bilang, paperku ini sederhana banget, ‚hanya’deskriptif, tapi ternyata kalau dianalisa dan ditulis secara bagus, bisa lho tembus jurnal internasional. Tentu saja ini bukan berarti menunjukkan bahwa aku pintar menulis, sama sekali bukan, wong ini adalah pengalaman pertamaku je. Kalau boleh kubilang paper yang berhasil di publish ini adalah gabungan dari sebuah kerja keras, keberuntungan dan takdir. Yang layak disebut jagoan sebenarnya adalah salah satu co-authorsku di Bordeaux sana, yang dengan sabar dan telaten masih mau mengoreksi dan membalas email-emailku padahal aku sudah lulus dan tidak lagi menjadi mahasiswanya.
Continue reading “Link Paperku”
Klarifikasi tentang Salah Persepsi Akibat Tulisan ‘Malik dan dokter Belanda (Dimana salahnya)’ dan juga buku ‘Smart Patient’
Sebetulnya sudah sejak lama saya sering mendapatkan kiriman pesan baik langsung maupun tidak langsung, baik positif atau negative, akibat cuplikan bagian I buku ‘smart patient’ (yang tentang cerita malik dan dokter Belanda berjudul ‘Dimana Salahnya’) tersebar di dunia maya tanpa bisa saya kontrol. Akibatnya selain laporan tentang dampak positifnya, timbul juga beberapa persepsi dari pembaca seperti: jadi anti antibiotic dan anti obat kimia. Saya pun menerima masukan bahwa pasien menjadikan buku saya sebagai pegangan untuk tidak percaya pada dokter, dll.
Continue reading “Klarifikasi tentang Salah Persepsi Akibat Tulisan ‘Malik dan dokter Belanda (Dimana salahnya)’ dan juga buku ‘Smart Patient’”
Mimpi Jadi Nyata: Paperku Diterima!
“Dear Agnes, I am pleased to confirm that your paper “A Qualitative study on Knowledge, Perceptions, and Attitudes of Mothers and Health Care Providers towards Pneumococcal Conjugate Vaccine in Bandung, West Java, Indonesia” has been accepted for publication in Vaccine.” Yay! Alhamdulillah…
Waktu itu hampir tengah malam menjelang tanggal 2 January 2013, aku sedang liburan tahun baru dengan keluarga kecilku, berada di Point Saint Martin, daerah ski resort 1 jam dari Courmayeur kaki gunung Mont Blanc, Italy. Suasana berlibur yang asik, tapi tetep ga tahan juga untuk buka-buka email. Iseng-iseng aku baca lah email dari BB ku, seketika jantungku berdegup lebih cepat saat baca subject email ‘Your submission’. Waah ini berita yang kutunggu-tunggu soal paper. Dan setelah membaca kalimat kalimat dalam email, tanganku seketika gemetaran dan hatiku langsung membuncah. “Paperku diterimaaa! Yippiii! Alhamdulillaah! Kupeluk suami dan anak-anakku, aku jingkrak-jingkrak kegirangan. Anak-anakku cuma bengong,”Paper apa Bun? Diterima memangnya kenapa?” Aku pun segera menjawab,”Nah itu bagian ayah yang jelasin ya, bunda sekarang mau pasang status dulu!” Hihi yup norak memang, pamer? iya memang. Aku merasa seluruh dunia harus tahu berita ini, jadi kupantengin lah si facebook di tengah malam di kaki gunung Mont Blanc pulak, keren kan hihi.
Continue reading “Mimpi Jadi Nyata: Paperku Diterima!”