Jualan Cheese Cake
Mimpi apa ya daku, koq sekarang jadi bisa jual kue hehe. Padahal dulu aku alergi banget sama yang namanya dapur. Waktu di Bandung sih sudah jelas, ke dapur cuma buat ambil makanan, masak blas nggak bisa. Setelah disini, lumayan lah masak mulai bisa. Tapii jangan harap aku betah lama-lama di dapur, kompi lebih menarik buatku hehe.
Tapi tiba-tiba seseorang menginspirasi aku. Waktu itu ceritanya milis sehat lagi ulangtahun. Trus aku baca-baca dimilis, katanya dokter Wati pinter bikin kue, dan kuenya dijual di acara gathering sehat. Nah terus dalam salah satu bunga rampainya beliau menulis,”Nggak ada salahnya punya keahlian. Kalau bisa dilakukan sendiri, kenapa harus tergantung sama orang lain?” Wah, aku bacanya langsung gimanaa gitu, tercerahkan. Teringat diriku yg suka ogah-ogahan masuk dapur.Padahal apa salahnya belajar, apa salahnya punya keahlian, walaupun nggak dijual, tapi namanya ilmu pasti bermanfaat lah, setidaknya memberikan kebahagiaan tersendiri buat keluarga kan. Sejak itu aku mulai berniat untuk belajar bikin kue. Bener-bener deh aku berterimakasih banget sama dokter Wati yang sudah menginspirasi aku. Continue reading “Jualan Cheese Cake”
Family Night, Pertunjukan Kecil
Family days ini terinspirasi dari acara family day yang sering diadakan oleh mutiara bunda, juga dari buku spiritual parenting. Di buku ini disebutkan, kalau bisa luangkan waktu sehari dalam sebulan untuk membuat hari keluarga yang dirancang bersama. Acaranya boleh apa saja, yang penting melibatkan seluruh keluarga dan menyenangkan. Tujuannya selain untuk meningkatkan kualitas hubungan, juga bisa untuk menstimulasi anak-anak. Nah karena kami belum bisa membuat acara satu hari penuh, kami membuat acara family night. Bulan sebelumnya, kami membuat acara cerita berputar. Hi hi seru, Lala sampai ketagihan. Tapi karena Malik belum bisa terlibat, kami jadi menggantinya dengan acara lain. Kali ini kami mengadakan pertunjukan kecil.
Kami membuat panggung yang terbuat dari 3 buah kursi. Lalu kami membuat skenario cerita dan pemain. Ayah menjadi monster, Bunda menjadi kelelawar, Aik menjadi Bob the Builder, dan Lala menjadi kupu-kupu. Ceritanya, Bob sedang bermain di taman dengan kupu-kupu. Lalu Bob menunjukkan pohon jambunya yang sudah hampir berbuah masak pada kupu-kupu. Keesokan harinya, mereka datang lagi untuk melihat pohon jambu itu. Tapi ternyata, ada kelelawar sedang menghabiskan buah jambu Bob. Tentu saja BOb dan kupu-kupu marah “Kamu mencuri buah jambuku ya!” Wah, lalu kelelawar lari.
Black Forest Lage…
Black Forest ini spesial aku bikinin buat Farhan, anaknya mbak Indah tetangga baikku. Duh keluarga itu baik banget deh, bersyukur aku dikasih tetangga seperti mereka, helpful banget. Ceritanya 2 minggu lalu aku sakit, teler berat selama 2 hari. Mbak Indah tuh yang jemput anak-anakku, sampe Malik lagi tidur juga digendong naik tangga, aduuh jadi nggak enak. Karena sakit itu, aku juga pesen makanan sama mbak Indah, kebetulan kan mbak Indah bikin catering buat mahasiswa. Eh, ternyata aku paksa-paksa sampe kejar-kejaran sama mbak Indah, teteup makanan pesenanku nggak mau dibayar.
Ya sudah akhirnya karena hari Sabtunya Farhan ulang tahun, aku bikinin deh kue ini buat Farhan. Kebetulan pas ada acara syukuran sama warga deGromiest juga. Dan tentu saja, black forestku laris manis dong, lha wong seloyang kecil, dibagi-bagi berpuluh-puluh orang jee he he. Yang bikin seneng, semua berkomentar enaak, kayak beli di toko katanya, huhuy deh hehe. Resep siapa dulu dong :-) Kalo yang ini resep black Forestnya DB nih, hasil nyontek dari blognya mbak Inong, makasih ya mbak Inong :-)