Review ‘Bumi Manusia’

Ketebalan buku ‘Bumi Manusia’ milik Pramudya Ananto Toer ini awalnya membuat aku malas membacanya. Bayangkan, 524 halaman bo! Tapi suamiku mau membaca buku ini. Dan setiap habis keluar dari WC (karena doi pasti bacanya di WC hehe), suamiku selalu berdecak kagum,”Gile…emang hebat tenan nih Pramudya bikin kata-kata…” Lain hari dia berkata,”Seru Ma, dia bisa bikin pembaca penasaran…nggak bisa berhenti baca nih.” Duh…duh…diprovokasi begitu terus akhirnya pelan-pelan kulirik juga itu buku. Awalnya cuma tiap ke WC( hehe idem, tempat paling tenang sedunia buat baca soale hihi), eeh ga taunya aku malah nggak bisa berhenti baca buku itu. Akhirnya buku itu kulalap habis dari siang sampe sampe tamat jam 3 pagi! Bela-belain nggak tidur coba hehe.

Continue reading “Review ‘Bumi Manusia’”

“Yuk Nulis Cerpen Yuk”

Buku karangan Mohamad Diponegoro ini praktis dan enak dibaca. Pengarangnya membahas detil seluk-beluk membuat cerpen disertai contoh-contoh tulisan yang diramu dengan pengalamannya sendiri. Bagaimana cara membuat cerpen? Motivasi kuat tentu saja harus menjadi landasan utama. Selanjutnya, Diponegoro mengajak pembacanya belajar menggali ilham, membuat prolog, menjelaskan teknik menulis cerpen dan proses editing. Bagian-bagian manakah yang teramat penting untung diingat dan diikat maknanya? Semua orang punya motivasi sendiri-sendiri. Bagaimana denganku? Sebetulnya aku lebih suka menulis feature, artikel ilmiah populer. Tapi aku bermimpi ingin membuat sebuah novel populer ilmiah suatu hari nanti. Novel dan cerpen termasuk kedalam fiksi dalam pembagian keilmuannya. Aku belum pernah menulis fiksi. Lantaran itulah aku bakar semangat dalam diriku agar aku mau belajar menulis fiksi. Membuat novel masih belum terbayang, cerpen saja dulu yang tampaknya lebih gampang.

Continue reading ““Yuk Nulis Cerpen Yuk””

Quantum Writing Bab I

Buku ini milik penerbit Kaifa, dengan dieditori Hernowo. Dari Bab I buku tersebut, aku semakin yakin dengan manfaat menulis. Fatima Mernissi seorang penulis tersohor wanita yakin bahwa setiap satu goresan tulisan dapat menghilangkan satu keriput di kantong mata. Menulis dapat mengencangkan kulit dan menyehatkan, itu yang diyakininya. Ternyata seorang psikolog peneliti, Dr Pennebaker, mendukung keyakinan Mernissi dengan membuktikan bahwa menulis dapat meningkatkan kekebalan tubuh seseorang. Dari sample mahasiswa yang dia teliti didapatkan kunjungan ke klinik kesehatan menurun dengan cukup signifikan setelah mereka menulis. Pemeriksaan darah yang dilakukan setelah mereka menulis pun menunjukkan peningkatan jumlah sel darah putih. Wow, ternyata kegiatan menulis itu,manfaatnya luarr biasa!Dari hasil penelitiannya, Pennebaker menyimpulkan bahwa menulis dapat menjernihkan pikiran, menghilangkan trauma, mendapatkan dan menggali informasi-informasi baru, membantu menyelesaikan masalah dan membantu seseorang menulis ketika terpaksa harus menulis.

Continue reading “Quantum Writing Bab I”

Membaca dan Menulis

Aku membaca resensi dan beberapa artikel lepas dari mizan learning center. Aku mendapatkan lagi semangat baru, dan aku akan mengikatnya. Membaca dan menulis bagaikan saudara kembar, keping mata uang yang tak dapat dipisahkan. Banyak membaca buku, tetapi tidak mengikatnya, hanya akan membuat apa yang telah dibaca kabur tak tentu rimba. Karena itu, setelah membaca buku, ikatlah, tulislah bagian-bagian penting secara ngemil. Jangan lupa, sebelum membaca buku, agar buku bagaikan makanan yang nikmat untuk diserap, ingatlah AMBAK ( Apa manfaat membaca buku bagiku). Pikirkan secara detail, apa yang ingin diketahui dari sebuah buku, apa menariknya sebuah buku, sehingga ketika membaca, banyak gizi yang bisa diserap.

Apa pentingnya menulis? Ternyata, menurut Fatima Mernissi seorang penulis terkenal asal Maroko, menulis dapat menyehatkan kulit alias awet muda. Asyik kan! Selain itu, menulis juga dapat menghilangkan trauma dan menyehatkan otak. Tulislah apapun yang ingin ditulis, dan menulis buku harian dapat menjadi kegiatan yang melatih keprigelan menulis. Ingat juga kata mas Tomi, menulis itu tak perlu bakat, tapi yang diperlukan adalah keuletan dan semangat. Itulah kenapa saat ini aku semangat untuk belajar menulis buku. Buku bisa menjadi amal jariah yang tak kan hilang walaupun manusia mati. Aku ingin menulis sebuah buku, suatu hari nanti, entah buku apa. Oya dari konsultasi dengan mas Hernowo, aku juga mendapat jawaban tentang cara praktis menulis buku. Caranya mudah saja, meniru. Ya, meniru adalah proses belajar termudah dan bukan berarti menghambat kreatifitas. Bila aku ingin menulis buku seperti Torey Harden, tirulah, dan aku ingin melakukannya. Someday…I will…