Si bungsuku, anaknya kritis, punya determinasi kuat dan ngeyelan. Tapi kalo udah dijelasin dengan logis baru deh diem. Belakangan ini Aik mulai sering tanya-tanya lagi, kelakuannya juga semakin keliatan cowok banget ditambah suka ga bisa diem sampe mba lala bilang,”Mungkin karena dulu pas hamil Aik bunda ga tau dan masih senam loncat-loncat sampe hamil 3 bulan makanya aik suka loncat-loncat dan ga bisa diem ya bun,” hehe.
Continue reading “Si Bungsu, Pertanyaan dan Tingkahnya”
Hujan dan Ujian Kehidupan
Selain memang lagi bokek (yang ga habis-habis hehe), ada rasa malas ketika mendapatkan tawaran untuk mengikuti ESQ Parenting perdana di Delft, tanggal 6 Juni kemarin. Namun, sebagai seorang yang peduli terhadap dunia parenting (ehm…) dan punya mimpi untuk berbuat sesuatu di area child health and wellbeing, aku lalu mengompori suamiku untuk memutuskan ikut. Selain itu, motivasi terbesar lainnya adalah lantaran masih ada satu obstacle terhadap anak-anakku dalam diriku yang aku rasa kerap mengganggu. Aku belum bisa seperti suamiku yang sungguh bisa menerima anak-anakku apa adanya sepenuhnya, sehingga tidak terganggu dengan pandangan orang lain atau komentar negatif tentang mereka. Aku berharap ESQ parenting bisa memberikan pencerahan spiritual untuk menghilangkan obstacle tersebut. Dengan dua alasan itu, maka akhirnya di hari minggu pagi lalu, kami bergegas menyiapkan diri untuk pergi ke Delft, juga bersama anak-anak.
Continue reading “Hujan dan Ujian Kehidupan”
Ketika Anak Kepergok nonton film ‘Serem’
“Ma, sini Ma!” panggil suamiku. Aku yang masih ngos-ngosan setelah lompat-lompat ngikutin program sport di VCD, ogah-ogahan.”Duuh ntar deh Yah, masih cape banget nih.” Eh tapi tumben-tumbennya suamiku keukeuh.”Ma, harus kesini, this is important!” Tegasnya. Waduuw, ga berani nolak deh kalo suamiku udah ngomong begitu. Meski nafas masih ga keruan, aku segera turun tangga.
“Look what your son just watched!” tegas suamiku lagi. Deg! Irama jantungku mulai berdegup tambah kenceng.”What? Film porno? Oh No!..my 8 year old Son’s, yang masih imut dan lucu dan menggemaskan itu?! Yang masih demen maen boneka binatang itu?!” Aku mulai panik.
Continue reading “Ketika Anak Kepergok nonton film ‘Serem’”
Tips Agar Anak Aman bersosial-networking
Resume acara:
Ceramah parenting online “Parental Control & Internet Social Networking for teens”
Bersama Adi Adinugroho-Horstman dengan Pembicara Tamu Dr. Merlyna Lim, Arizona State University, ahli di bidang internet/online networking di http://www.radioimsa.org/listen.m3u
Di jaman serba online, sekarang anak-anak remaja kerap mencari jati diri via online. Saat ini, bagi generasi yang usianya di bawah 20 tahun itu, mereka sudah terbiasa dengan tidak adanya privacy. Buat orangtua yang lahir di jaman kita, kita berhati-hati kalau mau narsis, tapi buat mereka enggak, dan semuanya jadi overacting, yang ga melakukan itu malah jadi minoritas. Menurut pengalaman bu Meryl, anak-anak remaja didikannya, setiap saat fesbukan melulu, mereka jadi bingung antara dunia online dan dunia betulan. Dampak dunia online pun kadang terbawa ke dunia nyata. Generasi sekarang = generasi narsis kata para ahli, norma berubah. Yang dianut sekarang katanya begini: untuk jadi orang sukses ya harus narsis dan overacting, padahal menurut generasi 30 tahun lalu semua itu ga bener.