Dagelan akibat gagap bahasa

Suatu malam menjelang ritual tidur ketika si bunda ngecek kemampuan bahasa Indonesia anaknya:

Apa bahasa Indonesianya merah-merah di bawah gigi?
Daging gigi! Jawab si bungsu, gara-gara ga tau, tapi terus maen translate bahasa Belanda ke Indonesia (gusi bahasa belandanya tand vlees, (tand = gigi, vlees=daging) jadilah gusi = daging gigi. Hehehe, yaa masih oke lah kalaw begituh :D
Continue reading “Dagelan akibat gagap bahasa”

Gadgets vs Buku

Gadgets… gadgets everywhere. Anak-anak sekarang jagoan pastinya kalo soal gadget dan bisa duduk anteng berjam –jam mainan gadget . Termasuk si bungsu, demeeen banget sama yang namanya gadget. Baca buku apa kabar? Akhirnya bye bye buku dah padahal waktu kecil doi suka buku dan sebelum tidur selalu baca buku. Belakangan ini ritual baca bukunya betul-betul menghilang gara-gara gadget lebih menggiurkan, selain karena ditinggal emaknya berbulan-bulan jadi ga ada yang nyerewetin kali ya *sigh*

Akhirnya si emak bertindak. Diajaklah si bungsu nonton film ‘Gifted hand’ yang menceritakan tentang seorang dokter bedah hebat.Waktu kecilnya, si dokter ini lahir dari keluarga ga mampu, dianggap bodoh dan sering di bully, tapi dia punya ibu hebat meskipun ibunya buta huruf. Setiap minggu akhirnya si ibu menyuruh anak-anaknya untuk wajib baca buku, 2 buku satu minggu dan kemudian di akhir pekan si anak harus bercerita pada ibunya tentang apa yang dia baca. Ga heran kalau kemudian, kemampuan si anak melejit dan terus berkibar sehingga bisa menjadi dokter bedah pertama di dunia yang berhasil mengoperasi kembar siam. So inspiring movie.
Continue reading “Gadgets vs Buku”

86.400 Kali Harus Berterimakasih Sama Allah Setiap Hari

Diskusi ayah dan anak sambil gulat, ditulis oleh ayah Ismail Fahmi, diedit dengan semena-mena oleh si emak.

Suatu hari setelah sholat maghrib terjadi dialog antara si bungsu dan ayahnya. Tapi berhubung si bungsu demen maen gulat dan ia mengaku sedang hiperaktif maka diajaklah ayahnya ngobrol sambil main gulat,”Yah Aik lagi hiperaktif , Aik mau gulat sama ayah!” Jadilah akhirnya dialog berlangsung sambil main gulat :)
Ciaat..ciaat..uugh! “Ayah harus jatuh! Hmmh…” Setelah memasang kuda-kuda…tubuh kecil Aik lalu berusaha keras mendorong tubuh ayahnya. Si ayah tak mau kalah…tangan-tangannya berusaha menahan tubuh Aik. Aik terus merongrong…hyaa…ggrh…Pergulatan berlangsung seru siapa yang jatuh duluan dialah yang kalah. “Ayah kalah..ayah kalah…!”Huh..hah..huh…Aik sekuat tenaga berusaha mendorong ayahnya lagi dan lagi ke tempat tidur. “Enggak ah..ayah masih bisa lawan…” sahut ayahnya. Hahaha..hihihi…Kadang Aik tergelak gelak karena si ayah sambil bergulat berusaha mengitiki perut Aik seliar liarnya. Jiaaat… Dez! Zplak! Deb! Phff… haah… “Ayah menaang!’ seru si ayah.” Aik yang menang!” Dua duanya rebutan merasa menang. Dan akhirnya keduanya pun tergelatak jatuh berpelukan kelelahan.
“Ayah, kenapa kita harus memuji Allah terus terusan, terlalu sering?” tanya Aik setelah lelahnya mereda.
Continue reading “86.400 Kali Harus Berterimakasih Sama Allah Setiap Hari”