Di ruangan seluas sekira 15 x 20 meter itu, tiba-tiba saja melintas keinginan kuat dalam hatiku. Suatu hari nanti, aku ingin membuat yang seperti ini. Ruangan luas dengan karpet terhampar, penuh deretan buku dalam jejeran lemarinya. Ah, andai di rumahku nanti, ada ruangan seperti ini. Tak perlu seluas 300 meter persegi. Tapi hamparan karpet yang nyaman, dengan boneka-boneka lucu, bantal guling empuk warna-warni, meja dan kursi kecil-kecil berbentuk binatang, dengan tebaran buku seluas mata memandang. Ah, tentu anak-anak akan senang. Bukan cuma anak-anakku, tapi anak-anak di sekitar rumahku dan anak-anak di daerahku barangkali. Mana tahu ruangan itu bisa membuat mereka menjadi pencinta buku.
Di dalam bibliotek (perpustakaan) komplek rumah kami, di situlah saat itu aku bermimpi. Aku sedang mengantarkan anak-anakku meminjam buku. Dan sambil menunggu mereka, aku bermimpi, bermimpi membuat bangunan dan isi serupa itu di rumahku nanti. Mungkinkah? Aku tak tahu. Yang jelas niat itu kupasang kuat-kuat kini. Semoga saja Allah memberi jalan. Apalagi aku dan suamiku memang hobi mengkoleksi buku-buku. Kalau lagi ada uang dan ada pameran buku, kami pasti pergi memborong buku-buku murah. Memang koleksi kami belum banyak-banyak amat, karena keuangan kami pun terbatas. Tapi siapa tahu nanti Allah kasih rejeki lebih. Aku ingin pergi ke pameran buku dunia di Frankfurt. Katanya disana bisa dapat buku-buku bagus dan sangat murah kalau datang di hari terakhir dan jam menjelang sore. Aku juga ingin pergi ke sebuah desa di Inggris yang setiap tahun menggelar pameran buku-buku murah juga. Aku lupa nama desanya, mba eva nukman yang kasih tau aku. Yang jelas aku ingin kesana juga.
Kembali ke perpustakaan, di perpustakaan komplek rumah kami itu, setiap anak bisa datang kapan saja dia mau. Asalkan sudah mendaftar dan mendapat kartu magnetic, tiap anak bisa pinjam maksimal 8 buku. Semuanya gratis tak perlu bayar. Kami hanya perlu membayar kalau kami terlambat mengembalikan buku atau menghilangkan buku.Perpustakaan itu dikelola dengan sangat rapi. Semua buku ada catatannya dalam komputer. Pegawainya saja ada 5 orang. Ada yang bertugas di kassa, ada yang bertugas menyortir buku-buku sekaligus bersih-bersih. Ada juga yang bertugas penerima pendaftar baru. Tentu semua itu dikelola oleh ahli lulusan sarjana perpustakaan barangkali. Mungkin aku perlu pergi kesana dan ngobrol dengan penjaga perpustakaan itu lain kali.
Anak-anakku betah sekali berada di perpustakaan itu. Tentu saja,di sudut tempat buku anak-anak, suasananya nyaman sekali, tak heran kalau anak-anak betah. Buku-bukunya pun mencolok dan variatif, disusun berdasarkan kelompok umur serta tema, memudahkan orangtua memilihkan buku untuk anaknya. Kulihat beberapa orangtua bule sedang duduk di atas kursi kecil membacakan buku untuk anak-anaknya. Disini, orangtua memang diencourage untuk mengajak anak cinta buku. Selain perpustakaan yang ada di setiap komplek, ada pula acara ‘Kinderboeken week’ yang selalu diselenggarakan di bulan oktober setiap tahun. Acara kinderboeken week ini adalah acara puncak setelah terpilih buku-buku bagus yang mendapat pensil emas dan pensil perak. Uniknya dalam pemilihan buku-buku bagus itu ada kinderjuri juga lo, juri anak-anak!
Tahun ini, kinderboeken week jatuh pada tanggal 3-13 Oktober 2007. Pemerintah betul-betul niat untuk membuat anak-anak gemar buku. Di seluruh sekolah di belanda, tanggal 3 kemarin, anak-anak boleh memakai kostum ke sekolah. Karena tema kinderboeken week tahun ini adalah ‘Geheim’ (rahasia), guru-guru di sekolah pun membuat kalimat rahasia di kelas, yang harus dipecahkan oleh murid-muridnya. Di sekolah juga diadakan pasar buku. Orangtua yang hendak menyumbangkan buku bekas, bisa memberikannya ke sekolah. Di sekolah nanti anak-anak akan belajar berjualan buku bekas. Anak-anak juga boleh membawa uang receh dari rumah untuk membeli buku-buku bekas itu. Selain buku bekas, tentu dijual juga buku-buku baru di sekolah.
Program pemerintah Belanda tak cuma cukup sampai di setiap sekolah. Di seluruh perpustakaan yang ada di Belanda, acara pun digelar bersamaan. Tanggal 3 kemarin, di seluruh perpustakaan Groningen ada acara menarik dari pukul 14.00-16.00. Lala dan Malik aku ajak datang ke perpustakaan. Ternyata sampai disana, mereka diberi ‘Geheim pasport’, pasport rahasia untuk mengikuti permainan yang ada di perpustakaan. Dalam paspor itu anak-anak harus memecahkan 5 tugas. Setelah selesai melaksanakan masing-masing tugas, anak-anak akan mendapatkan sticker. Setelah semua tugas selesai, mereka bisa menukarnya dengan hadiah.
Malik dan lala seperti detektif, bersemangat sekali hendak memecahkan soal-soal yang ada. Salah satunya mereka harus memecahkan rahasia huruf hiegrolief. Mereka juga disuruh merangkai kata, menjawab pertanyaan, meraba benda, dan mencari benda yang tidak berhubungan dengan perpustakaan. Setelah semua tugas selesai, mereka langsung disuruh mengambil hadiah. Hadiahnya? Gantungan kunci yang bisa nyala dengan tulisan ‘openbare bibliothek’ (perpustakan umum).
Sederhana memang, tapi anak-anak senang. Anak-anak kecil pun ikut senang karena diberi p\poster bergambar yang bisa diwarnai. Anak-anak bisa ikut minum ranja gratis dan juga disodori permen-permen. Kami juga diberi jadwal pertunjukan popen theater di beberapa perpustakaan di Groningen. Tanggal 7 Oktober nanti, akan ada pertunjukan popen theater di central bibliotek. Tanggal-tanggal lain juga ada di perpustakaan yang lain.
Asik sekali. Aku melilhat usaha sungguh-sungguh pemerintah dalam mencerdaskan rakyatnya. Kemajuan berawal dari pendidikan. Dan pendidikan berawal dari cinta buku bukan? Sedangkan Indonesia? Negaraku masih berkutat saja soal urusan politik dan korupsi yang tak ada habisnya. Kapan pemerintah Indonesia bisa menomorsatukan pendidikan ya? Pertanyaan usang yang tak seorang pun bisa menjawab. Karena itu, aku lebih memilih mengikuti slogan 3M nya Aagym, yang biarpun basi, tapi sangat layak untuk diikuti: mulai dari diri sendiri, mulai dari yang kecil-kecil dan mulai sekarang juga.
Sekarang aku hanya bisa berusaha untuk menanamkan cinta buku ke anak-anakku dan mengumpulkan buku-buku untuk koleksiku. Siapa tahu nanti, mimpiku untuk membuat perpustakaan itu bisa terealisasi. Bukan perpustakaan kaku dan berdebu yang kumau. Aku ingin perpustakaan yang wangi, ceria dan warna-warni. Mungkin beberapa orang juga sudah banyak yang mengusahakannya di Indonesia. Tapi sedikit tak akan pernah cukup, diantara sekian banyak penduduk Indonesia. Andaikan setiap rumah atau at least setiap komplek memiliki perpustakaan yang hidup, rasanya Indonesia akan bangkit dan tak lagi terpuruk. Ah kejauhan mikirin Indonesia, yang penting mulai dari diri sendiri aja deh!
Aku terpana membacanya..antara haru dan iri menjadi satu
Kita mempunyai cita cita yang sama
Terpendam kuat dalam hati entah kapan menjadi nyata
Namun usaha telah kita cicil dengan cara berbeda tentu saja
Karena keuangan kita juga beda kannn…he..he..
Aku lebih iri lagi padamu teh
Di kelilingi fasilitas yang memanja anak anak untuk gemar membaca
Daku..disini…Sendirian terseok seok karena kecapaian tapi membuat anak membaca harus juga tetep ku lakukan
Tidak ada book fair…tidak ada kegiatan atau acara apapun yang menunjang..perpustakaan…ahhhhhhhhhh…entah kapan terakhir kali aku mengunjunginya…(kayaknya waktu sma…).
Satu yang masih menjadi harapanku….Insya Allah …Alllah yang Maha Rahman dan Rahim akan menolongku…menolong teteh…menolong kita semua…Agar anak anak tetap cinta dan gemar membaca…
Surah Al Alaq itu…Iqro bacalah…dengan menyebut nama Tuhan-Mu yang Maha pemurah…………..Insya Allah akan menjadi penyemangat kita ya teh…salam sayang untuk mu teh….tiap mampir anger we aya sumangat anu tiasa di candakkkk………semoga iri kali ini makin membuat ita gigih lagi ya teh…hiks..hiks…kenapa yo…ita atos sasasih ieu teu ngadongeng atanapi macakeun buku ka barudakkkk alasan na seueur pisannnnnnnnnn…..
janteun hilaf ka niat awal…teteh nyungkeun di hapunteun lahir bathin nya teh…Insya Allah lusa ita atos uih ka Babulu…sonooooooooo ka teteh. Alhamdulillah Allah mempertemukan kita teh….semoga teteh sama bahagiana dengan ita…he.he..(ngarep.com ..)
Taa maaf lahir batin juga ya, kumaha lebaran di Babulu pasti seru dong ya :-). Soal buku, smoga cita2 kita sama-sama terkabul yaa :-) Irinya ita positif, insya Allah, Allah akan dengar dan memberi jalan ya say. Amin :-)
teteh baru pulang mudik nihh….kangen gitu lho…blon ada cerita barunya…sibuk apa sih teh…masaknya kan udah bubaran he…he..he.. teh sigana teteh kedang ngaluarkeun buku masak lho…abis itu koleksi masakannana up to date terusssssssss……(Insya Allah ya teh….).
Cerita ti Babulu mamah bapak rai rai Alhamdulillah sehat, ngan sebelnya kan lagi musim kemarau jadi susah cai. di Babulu itu penduduknya masih ngandalin air hujan teh…kalau air sumur tidak terlalu bagus, kadar asamnya tinggi. Jadi weh kitanya klo mo mandi irittttttttt banget. Oh iya ku mamah di sampakkeun bebek presto, sup kepiting sama udang…nyummmi…lamun hayam tidak ada soalna kaburu di paok ku batur….he..he… (yang nyuri mo beli baju lebaran kaleeeeeeee…). Tos heula ah…hatur nuhunnya atos mampir ka bumi ita…..
Halo Bunda Agnes
He…he…ternyata kita punya cita-cita yang sama yah..alhamdulillah di tempat sekarang aku tinggal yang namanya perpustakaan dan toko buku banyak banget dan sangat nyaman….mereka mengerti bahwa membaca adalah investasi yang paling penting untuk menciptakan generasi yang berkualitas..kapan yah negara kita bisa bikin perpustakaan yang enak, nyaman, lengkap dan semua orang bisa berkunjung dan memanfaatkan fasilitasnya………benar kata bunda Agnes, yang penting dimulai dari diri sendiri dulu deh……mudah-mudahan yang lain ngikutin yah bun
hatur nuhun oge dongengna nya ta, meuni seru pisan euy ada bebek presto segala huhuhu mauu.
diriku lagi sibuk hmm sibuk apa ya ta hehe sibuk bebenah, dan mestinya sih masih harus nulis naskah2 yg terbengkalai, berikut naskah sebelumnya bermasalah, ya pkkna mah masih berkutat sama nulis2 yg ga kelar2 deh ta, doakeun yg terbaik ya. Nuhun jg ita dah mampir :-)
Wah syukur deh klo gitu mba hera, moga2 cita2 kita tercapai ya :-) Makasih lho udah mau berbagi cerita disini :-)
Wah senangnya ada yg mempunyai hobi dan cita2 yang sama…..SEMANGAT!!!!
aku juga punya satu cita2 nih mba Agnes…gimana supaya gedein minat baca di Indonesia….ihik…ihik…. supaya anak aku kelak lebih dari aku yang sekarang….
Kita mulai 3 M aja yuk budjel, kaya nasehatnya Aagym :-) Moga2 suatu saat cita2 kita bisa tercapai ya :-)
Lam kenal Mba Agnes….baca posting ini, saya seperti kembali ke beberapa tahun yang lalu waktu saya berdiri di sebuah perpustakaan kota di sebuah pulau kecil di Jepang. Waktu itu saya juga bermimpi andai saja di negara kita ada perpustakaan nyaman seperti ini yang bikin betah bukan saja orang dewasa tapi juga anak-anak. Dan seperti Mba Agnes, saya pun kepingin banget punya perpustakaan di rumah yang bikin betah seluruh anggota keluarga dan orang-orang di sekitar kita…semoga tercapai cita-cita kita ya Mba, amin.
amiin, sama-sama berdoa dan berusaha ya kita, smoga cita2 kita tercapai, waah rupanya banyak nih yg punya cita2 sama kaya kita :-)