Jam menunjuk angka delapan. Diluar masih gelap, ditambah hujan, angin, dingin, lengkaplah sudah suasana winter. Sebelum melangkah keluar pintu, Lala dengan jacket biru tebalnya, melengkapi asesorisnya dengan kupluk, sarung tangan syal, sepatu boot, plus ditambah tas sekolah besar yang isinya berat banget dipunggunya plus juga kadang masih ditambah tas olahraga bergambar helo kity warna merah miliknya.
Setelah cipika cipiki dan salam, tergopoh-gopoh Lala berjalan ke garasi belakang rumah mengambil sepedanya. Kehujanan, kedinginan, diterpa angin yang kadang bertiup sangat kencang, tapi untungnya setelah sekian tahun tinggal di Belanda, Lala sudah terbiasa. Tak ada keluh kesah atau pun rasa malas untuk pergi ke sekolah. Selalu setiap pagi ritual itulah yang dijalankannya, seburuk apapun cuacanya.
Continue reading “Lala di Middlebare School”