Culinaire de fruits de mer à Charthon (Seafood Kuliner di Charthon)

Here I am, writing again! Rajin amat yak, maklum course belum dimulai. Jadi aku bisa pergunakan waktuku untuk explore Bordeaux dan menulis, meskipun ada satu tugas essay yang sampe sekarang belum selesai juga kukerjakan *sigh*. Ya jelas aja nulis diary lebih mengasyikkan buatku daripada nulis essay academic.

Kali ini aku ingin mencatat soal wiskul yang kulakukan siang tadi. Jam satu siang aku janjian sama Nina, Lisa dan seorang teman lelakiku asal Burkina Faso, Africa. Tapi yang nongol lagi-lagi cuma kami cewek-cewek, berikut beberapa orang teman Lisa asal Spain dan French. Sebelum bertemu dengan kawan-kawanku, aku menyusuri pasar di tepi sungai itu sendirian dan aku terbengong-bengong exited melihat aneka seafood dan makanan yang dijajakan, norak dot com deh pokoknya. Aku memang selalu norak kalau melihat sesuatu yang baru yang belum pernah kutemui sebelumnya.
Continue reading “Culinaire de fruits de mer à Charthon (Seafood Kuliner di Charthon)”

Hwaa…Laper Mata!

Sesorean tadi aku coba keliling-keliling centralnya Bordeaux, dan aku baru sadar ternyata bener apa yang dibilang di website-website tentang Bordeaux, bahwa Bordeaux bikin cewe-cewe ga kuat nahan diri buat ga shopping! Aku yang tadinya keluar Cuma buat belanja makanan, ambil duit dan beli heater kecil, setelah tengok sana sini ternyata asli ga tahaan huhuhu, laper mata abis ngeliat barang-barang sale dari harga 40 euro jadi 10 euro atau dari harga 25 jadi 7 euro. Mana merek-merek bagus khas Paris pula, siapa yang ga tergoda coba, huh dasar wanita! Hehe.
Continue reading “Hwaa…Laper Mata!”

Nge-bar di Bordeaux

Nina rada terkaget-kaget waktu aku bilang aku mau gabung dia, Lisa dan Deby untuk nge-bar. Waktu di Berlin aku ga pernah ikut nge-bar karena waktu itu temannya banyak jadi aku bisa pilih-pilih. Aku lebih milih gabung sama teman-teman Asia atau yang ga suka nge-bar. Tapi disini aku ga punya pilihan lain, kami Erasmus student Cuma berlima, 3 perempuan dan 2 laki-laki. Sebetulnya dua laki-laki dari Afrika ini juga ga suka nge-bar jadi kalau aku mau kaya mereka ya oke aja sih. Tapi Nina dan Lisa baik-baik banget, aku pengen mengenal mereka lebih dekat dan pengen tau juga apa yang dilakukan orang-orang di bar di Bordeaux ini. Intinya aku pengen lebih gaul sama mereka dan biar semakin melancarkan bahasa Inggrisku juga, karena nge bar = ngobrol ngalor ngidul.
Continue reading “Nge-bar di Bordeaux”

21 Hours French Course

Meskipun baru tiba malam hari, besoknya aku harus segera mengikuti jadwal French course yang sudah diarrange hanya untukku dan Nina (sebut saja namanya begitu), teman sesama Erasmus scholarship asal Bosnia. Kami sudah saling mengenal selama di Berlin. Dia sangat cerdas dan mendapatkan predikat gold, siswa dengan performance terbaik di kelas sewaktu core course di Berlin. Aku belajar banyak darinya. Cara bicaranya yang lugas dan sangat lancar berbahasa Inggris seperti native, humor-humornya yang cerdas, cara dia menjelaskan sebuah topik dengan sangat jelas dan sistematis, aku harus bersyukur bisa bertemu dengan orang seperti dia. Meskipun sewaktu di Berlin kami tak terlalu dekat karena di awal pertemuan aku belum terbiasa dengan gayanya yang blak-blakan. Tapi private French course hanya berdua dengannya membuatku makin mengenalnya lebih dekat dan semakin membuka mataku bahwa banyak hal baik yang bisa aku serap dari dia. Mungkin karena itulah Tuhan mempertemukan aku dengannya.
Continue reading “21 Hours French Course”