Entah berawal darimana, dua tahun lalu aku semangat banget bikin acara operet anak ‘filosofi semut’ untuk acara halal bihalal deGromiest 2006. Mungkin karena ‘ngiri’ liat foto-foto anak-anak di komunitas lain kaya di Amerika, Jerman dan lain-lain yang anak-anaknya suka manggung pas ada acara besar. Aku pikir banyak pelajaran yang di dapat anak-anak kalau mereka bisa ‘manggung’ dalam suatu pertunjukan. Selain memupuk rasa percaya diri, dari cerita dan peran-peran yang mereka mainkan, mesti ada pesan moral yang bisa mereka tangkap dengan cepat. Bukankah anak belajar cepat dan banyak dalam kondisi menyenangkan?
Continue reading “Operet ‘Peace Butterfly’”
Operet ‘Filosofi Semut’
Judul Operet: Filosofi Semut
Dalam rangka Halal bi Halal deGromiest, November 2006 di Hanzeborg Groningen
Pemain:
– Lala, Novi, Sevita : Semut-semut
– Farhan: Semut kapiten
– Malik : Semut mbah dukun
– Suara peri semut: Agnes
– Suara narator: Ismail
Continue reading “Operet ‘Filosofi Semut’”
Dos Ramadhan
Karena sibuk liburan dan sekolah, bunda perhatiin lala udah jarang bikin-bikin sesuatu lagi, kecuali tugas dari sekolah. Gambar juga jarang. Bunda pikir, mba lala masih kreatif ga ya. Eeh ternyata masih, hehe ya iyalah, bunda nih parno aja kuatir kreatifnya lala berkurang. Soalnya bunda emang sejak mba lala tambah besar udah jarang ‘ikut campur’ lagi, asli serahin ke sekolah ajah.
Ceritanya kemaren, bunda bilang bahwa sebentar lagi puasa ramadhan.”Mba lala n Aik mau bikin-bikin sesuatu lagi kaya tahun lalu ga?” Tahun lalu kan bunda lagi rajin, jadi anak-anak bunda suruh ngehias rumah sekedarnya dan bikin dos ramadhan. Eeh ternyata mba lala inget.
“Bikin dos ramadhan Bun!”
“Oke. Mba lala sendiri yang bikin sama Aik ya.”
Lalu Lala langsung nyerocos ngeluarin ide-idenya.
“Mba lala mau bikin avatar. Mau bikin …dos, ” duuh bunda lupa namanya apa. Continue reading “Dos Ramadhan”
Cooking with Love – A tribute to Bunda Inong Alm
Aku hanya mengenalnya di dunia maya. Dan aku memang hanya sejenak bertegur sapa dengannya. Tapi ketika mendengar dia tiada, hatiku seperti terbelah dua. Tiba-tiba saja air mataku menggenang di pelupuk mata. Tak henti aku membaca kisah detik-detik terakhir hidupnya, dan tak henti pula aku menyusut bulir-bulir air di sudut mata. Dia perempuan biasa yang luar biasa. Kehadirannya menjadi inspirasi bagi para ibu-ibu muda. Karena dia, banyak ibu-ibu muda tiba-tiba sembuh dari sakitnya. Haa? Sakit apa rupanya? Sakit alergi, alergi masuk dapur! Termasuk aku salah satunya.
Continue reading “Cooking with Love – A tribute to Bunda Inong Alm”