Aku sampai di hotel sungguh terlambat, karena kereta delayed, jadinya aku baru tiba pukul satu, tengah malam. Untungnya hotel Etap tempat aku menginap buka 24 jam dan seorang pria setengah tua menyambutku dengan ramah.”Bonjour Madam” senyumnya mengembang. Untungnya lagi bahasa Inggris bapak ini lumayan dan dia dengan helpful membantuku mengangkat dua koperku yang beratnya minta ampun itu. Teman sekamarku sudah tidur. Rupanya aku tidak sekamar dengan teman sesama asal Indonesia seperti yang dikatakan oleh si bapak staff hotel, tapi aku sekamar dengan seorang perempuan dari Thailand, sebut saja namanya S, yang selanjutnya menjadi kawan baikku selama orientation week. Yang membuatku surprise ternyata S adalah sesama teman yang akan mengikuti core course di Berlin, dan dia pun rupanya satu dormitory dengan aku di Berlin nantinya, wah awal yang baik! Tapi bukan hanya dia yang baik, N temanku asal Indonesia dan juga teman-temanku yang lain semua baik-baik sekali. Aku sungguh bersyukur karena dipertemukan dengan orang-orang baik.
Continue reading “Orientation Week, Bordeaux-France”
Lagi-lagi Nyaris
Phfuih…betul-betul perjalanan yang menegangkan dan melelahkan!
Diantar anak-anak dan suamiku, aku berangkat jam 15.16 dari stasiun kereta Amsterdam ke Paris noord alias Gare du Noord, tadi. Anak-anak sekolah setengah hari karena ingin mengantarkan ibunya ke stasiun kereta, dan kami semua tetap happy-happy saja. Kami masih sempat bermain-main di stasiun menunggu di spoor 15, dan mencari line 20 tempat gerbong keretaku akan parkir nanti. Hingga akhirnya kereta TGV dari Amsterdam menuju Paris pun tiba. Suamiku membantu mengangkat dua koperku yang super berat. Anak-anak juga ikut masuk ke dalam kereta, bahkan kami sempat berfoto-foto sejenak. Tapi tentu saja mereka tak bisa berlama-lama di dalam karena pukul 15.16 kereta akan segera berangkat. Kupeluk erat dan kucium Malik dan Lala. Meski sebelumnya aku merasa happy-happy saja, tapi kini aku tak kuasa, pertahananku akhirnya bobol juga. Air mataku jatuh berlinangan. Aku bahkan sesenggukan. Malik yang melihat ibunya menangis langsung ikut menangis. Namun adegan perpisahan itu harus segera berakhir, mereka harus segera turun dari kereta. Dari dalam kereta, aku melongok keluar jendela. Kulihat Malik memeluk ayahnya sambil berderai-derai air mata. Lala pun kemudian memanggil-manggil aku,”Bundaa..”sambil juga menangis. Hatiku tambah ciut, airmataku semakin tak terbendung. Tit..tit..tuiiit…. Peluit kereta sudah ditiup, kereta melaju perlahan. Mataku terpaku melihat keluar jendela. Hiks..hiks..hiks…hatiku tergores-gores, ketika kulihat Lala melambai-lambai sambil berlari-lari mengejar keretaku dan melihat Suamiku yang juga melambai sambil memeluk Malik yang masih menangis dan tak mau melihat kearahku. Ya Allah…akhirnya tiba juga saatnya meninggalkan belahan hatiku dan permata-permataku. Sejenak, hatiku melayang, separuh jiwaku rasanya hilang, dan di dalam kereta yang semakin melaju kencang, aku pun menahan deraian air mata yang sulit kuhentikan.
Continue reading “Lagi-lagi Nyaris”
Sail Amsterdam 2010
Sail Amsterdam merupakan event 5 tahun sekali yang digelar di laut dekat Amsterdam, tepatnya di dekat central Stasion. Kapal-kapal besar dari berbagai Negara dunia, Rusia, Italia, Belanda, Amerika dan Negara-negara lain beserta beragam jenisnya, ada kapal layar, kapal selam, kapal tank dan macem-macem, semua parkir di pinggir pelabuhan, berjejer-jejer panjaang banget, jadi pengunjung bisa liat dan masuk satu-satu ke kapal kalau mau. Kapal layar ‘Dewa Ruci’ dari Indonesia, tentu saja menjadi serbuan orang-orang Indonesia yang tinggal di Belanda.
Continue reading “Sail Amsterdam 2010”
Biru
Petir Menyambar
Butir hujan bak salju berjatuhan
Hatiku membiru
Sendu mengingat waktu yang melaju
Continue reading “Biru”