“Aik Tambah Romantis deh… dan Lala, Kasih Surat cinta buat bunda!”

Lala-suratkecil.jpg

Aku heran, entah kenapa hari ini Aik selalu ingin menciumku. Hi hi ayah sampai iri jadinya. Barangkali dia ingin meniru ayahnya, atau mungkin teori komunikasi pengasuhan anak itu lumayan berpengaruh padanya. Hmm apapun lah, yang jelas anak belajar dari contoh kan…

“Bunda, Aik sayang sama bunda, Aik mau cium bunda, emmuah, emmuah ” kata Aik sambil mencium pipi ku kiri dan kanan.

Anehnya, itu dilakukannya berkali-kali. Aku hitung, hari ini dia memperlakukan aku seperti itu sampai 6 kali. Biasanya kan cuma bilang ‘Bunda, Aik sayang sama bunda’. Eh, lha koq sekarang pakai acara cium segala he he. Senang banget kan melihat Aik yang tambah romantis :-).

Tapi, kadang-kadang, ciuman itu cuma senjata lho. Tadi dia ingin aku menemaninya main komputer. Tapi aku sedang pipis dan meminta Aik untuk sabar. Eh dia malah protes…

“Aik nggak mau bunda pipis, tadi kan Aik udah cium bunda, bunda kesini!” gitu kata Aik sambil merengek galak. Ya… ciumannya nggak gratis ternyata hehe… Tapi yang lain gratis koq, cuma sekali tadi aja ya Ik…:-)

Lala-amplopkecil.jpg

Kalau Lala, romantisnya beda. Lala senang sekali bikin surat cinta. Kemarin waktu aku sedang masak di dapur, tiba-tiba dia datang ketok pintu dapur. “Tok…tok…tok… dat is en brieftje for jou (ini ada surat untukmu)”

“Oh, dank u well Lala (makasih)”

“Buka bun…buka…”

“Oh…cantik sekali, surat buat bunda ya, coba sini bunda baca, isinya apa ya… ‘Lala sayang sekali sama bunda…’ …wah bagus sekali, Lala udah pinter nulis surat sekarang ya…makasih sayang…”

Oya, kadang Lala juga suka sekali pura-pura memberi hadiah buat ayah bunda dan Aik. Hadiahnya berisi mainan atau barang-barang punya Lala yang dibungkus kertas kado. Lucu deh :-).

“Bunda, dat is kadotje for jou…(bunda, ini ada kado untukmu)” gitu kata Lala…

kadotje.jpg

Hmm seneng nggak sih, diromantisin sama anak. Cara mereka memang beda, tapi maknanya sama kan… Mudah-mudahan aku diromantisin teruuus sama mereka sampe tuek :-)…

Urusan Verblijf, dan Subsidi

Untuk tinggal di Belanda, setiap orang harus mempunyai residen permit alias verblijf. Verblijf ini seperti KTP. Kalau kita tidak punya verblijf bisa-bisa ditangkap polisi lho. Dengan verblijf ini pula aku dapat pergi ke negara-negara lain di Eropa. Selain itu, verblijf juga dibutuhkan ketika akan membuat aplikasi subsidi rumah dan tunjangan untuk anak. Sebetulnya untuk mengurus tunjangan anak ini, yang dibutuhkan adalah sofie numbernya. Tapi waktu tunggu pengurusannya tak berbeda, sama-sama lama.

Continue reading “Urusan Verblijf, dan Subsidi”

Ayah Sakit Batuk Pilek

Ayah sakit batuk dan pilek, seperti dulu lagi. Badan ayah sempat panas juga. Kasihan deh ayah, padahal lagi sibuk berat membuat laporan akhir tahun. Senin depan laporannya mau dievaluasi oleh Profesor dan supervisor ayah.

Ayah malah sempat bolos lho waktu hari Rabu kemarin. Ayah sudah sempat ke dokter juga. Kata ayah, dokternya bilang penyakitnya virus seperti biasa. Oya, si dokter malah mengajak ngobrol panjang tentang kopi Bondowoso katanya. Hi hi ada ada saja ya si dokter.

Ayah diberi obat Budesonide Nevel Gf 100, neusspray 2 mg/ml. Dosisnya 2 x sehari, 2 puff di kedua hidung. Biasanya kalau pakai obat ini, batuk ayah jadi tak berkepanjangan. Ya moga-moga aja ayah cepat sembuh. Jangan nularin bunda ya yaah….

“Yuk Nulis Cerpen Yuk”

Buku karangan Mohamad Diponegoro ini praktis dan enak dibaca. Pengarangnya membahas detil seluk-beluk membuat cerpen disertai contoh-contoh tulisan yang diramu dengan pengalamannya sendiri. Bagaimana cara membuat cerpen? Motivasi kuat tentu saja harus menjadi landasan utama. Selanjutnya, Diponegoro mengajak pembacanya belajar menggali ilham, membuat prolog, menjelaskan teknik menulis cerpen dan proses editing. Bagian-bagian manakah yang teramat penting untung diingat dan diikat maknanya? Semua orang punya motivasi sendiri-sendiri. Bagaimana denganku? Sebetulnya aku lebih suka menulis feature, artikel ilmiah populer. Tapi aku bermimpi ingin membuat sebuah novel populer ilmiah suatu hari nanti. Novel dan cerpen termasuk kedalam fiksi dalam pembagian keilmuannya. Aku belum pernah menulis fiksi. Lantaran itulah aku bakar semangat dalam diriku agar aku mau belajar menulis fiksi. Membuat novel masih belum terbayang, cerpen saja dulu yang tampaknya lebih gampang.

Continue reading ““Yuk Nulis Cerpen Yuk””