Hari Kamis, tanggal 13 Januari 2005 ada acara “Night for Atjeh” di Grote Mark. Acara ini diselenggarakan oleh PPI Groningen dan bertujuan untuk menggalang dana bagi Aceh. Bunda hanya bisa menyumbang tenaga dengan membuatkan baso tahu dan siomay untuk dijual di acara tersebut. Ayah sebetulnya diminta untuk presentasi tentang rencana jangka panjang bagi Aceh, tapi karena sedang sibuk, ayah hanya menyanggupi untuk membaca puisi.
Ulang Tahun Ayah di Rumah
Ulangtahun ayah bertepatan juga dengan ulang tahun Malik, tapi acara ulangtahun Malik sudah digabung dengan Lala beberapa minggu sebelumnya. Bunda, Lala dan Malik sudah berencana sejak sehari sebelum hari ‘H’ untuk memberikan kejutan kepada ayah. Pagi hari, ketika ayah hendak pergi ke kantor, kami semua cuek, seolah tidak terlalu peduli dengan hari ulang tahun ayah. Padahal, kami punya kejutan lho setelah ayah pulang.
Salju Pertama
Hari ini, selasa, tanggal 28 Desember 2004, adalah hari pertama turunnya salju tebal di Groningen. Kemarin salju sudah mulai turun tapi masih tipis-tipis. Begitu bangun pagi hari, bunda langsung mengajak anak-anak melihat salju diluar. Wah indah sekali, semua jalan, atap rumah dan mobil berwarna putih. “Wah, hari ini tak boleh kita lewatkan begitu saja,kita harus keluar karena belum tentu besok-besok ada salju setebal ini” begitu kata ayah. Akhirnya, sekira jam 2 siang, kami keluar rumah berjalan kaki, ingin menikmati salju pertama, juga sekaligus berbelanja ke Aldi.