Pulang

Aku pulang dan tercengang. Mungkin karena 4 bulan hidup sendirian sungguh memberikan banyak perubahan. Aku menjadi manusia soliter, kembali ke masa mudaku ketika aku yang pendiam lebih banyak merenung sendirian dan mengurung diri di kamar. Ya rasanya aku seperti kembali ke masa itu, aku menjadi penikmat kesendirian dan ketenangan.
Continue reading “Pulang”

Ujian dan Nervous

Phfuih..baru kali ini aku bisa tidur lelap selelap-lelapnya.. plus ketambahan lagi ga sholat, nikmat banget, jadi aku tidur dari jam 12 malem sampe jam 11 siang coba, gileee ! Rasanya pas bangun semua kepenatan, kelelahan, kesuntukan dan kebetean sisa-sisa ujian pergi semua. Weekend minggu lalu dari hari jumat aku betul-betul cuma semedi di kamar, belajar dan belajar, tidur juga hanya berapa jam, demi biar bisa ngerjain soal ujian.Yup..ujian kedua baru aja berlalu dan lagi-lagi soalnya duh bikin sakit kepala. Ujian pertama ada 6 orang di kelasku yang ga lulus, alhamdulilah banget aku lulus meski nilaiku pas-pasan. Jadi di ujian kedua aku berniat memperbaiki nilaiku, tapi setelah liat soalnya hwaa hopeles deh. Ditambah lagi sebelum ujian materi, ada ujian mikroskop pulak. Satu jam sebelum ujian mulai aku udah mules-mules nervous. Pengalaman ujian pertama ternyata ga membantu, tetap aja di ujian kedua ini aku juga nervous.
Continue reading “Ujian dan Nervous”

Menikmati Kota Berlin Bareng Keluarga

Time really flies. Ga kerasa udah akhir Oktober lagi, minggu depan udah mau ujian kedua lagi, dan baru aja anak-anak dan suamiku balik ke Amsterdam setelah mengunjungi aku sejak Rabu lalu. Duh ga kerasa banget, kebersamaan mereka begitu cepat berlalu. Pas jemput mereka hari Rabu malem tanggal 27 Oktober 2010, kami berpelukan dan bertangisan lagi, terharu. Tadi pas aku nganter mereka balik ke Diemen, Malik nangis lagi, aku sebetulnya udah biasa aja, tapi ternyata setelah kereta pergi, air mataku mendesak-desak mau keluar juga hiks berasa separuh jiwaku pergi lagi.
Continue reading “Menikmati Kota Berlin Bareng Keluarga”