Engkau Laksana Telaga

Air mataku tumpah tak terkira
Memendam rindu tiada tara
Tak kusangka betapa aku tersiksa
Ketika belahan jiwa tiada di depan mata

Badai itu mencabik-cabik kita
Menghempas, menusuk dan menorehkan luka
Kadang aku menjadi gelombang yang murka
Saking nyerinya, saking aku tak kuasa

Namun kau laksana baja
Tak bergeming dengan segala murka
Kau bahkan laksana telaga
Meneduhkan, menyirami jiwa yang dahaga

Dirimu yang bagaikan baja
Dirimu yang bagaikan telaga
Membuat semua badai reda
Membuat rindu dan cinta, selalu ada

Kupersembahkan bagimu, pasangan sayapku
Dengan segala rindu dan cinta…

Kampanye Bicara Kalimat Positif

Bicara menggunakan kalimat positif sangat penting, begitu kata banyak pakar. Anjuran itu telah lama kudengar, kutulis bahkan kucamkan dalam benakku. “Orangtua yang selalu berbicara positif, akan membantu menumbuhkan harga diri anak. Kata-kata positif memiliki kekuatan untuk membuat anak merasa berguna, merasa senang, memberi harapan dan memupuk jiwa mereka,” tulis Mimi Doe, dalam bukunya ‘Sepuluh Prinsip Spiritual Parenting”.
Continue reading “Kampanye Bicara Kalimat Positif”

Tebak-tebakan

“Bunda Aik pengen di peluk” (oh ya Aik tuh kalo ngomong L belum bisa, jadi bilangnya pewuk) hehe. Kalo manggil mbak Lala juga mbak Wawa :-)

temennya bantal:
selimut, kalo nggak ada selimut orgnya kedinginan bunda (krn bunda tidur di bantal), mata, kalo nggak ada mata nanti aik nggak liat apa-apa, harus ada mata dong. lemari, krn kalo nggak ada lemari jam nya bisa jatoh dong, gitu. kalo dibilang salah nangis hehe. Lampu, kalo nggak ada lampu gimana dong, nanti mm…mm..nggak bisa liat bantal. Jam, kalo nggak ada jam, kita nggak bisa liat nomer. guling buat dipeluk, baju bunda hehe, biar bunda nggak kedinginan.temennya komputer : langsung jwb mouse, trus tiger cuh, kalo nggak ada tiger cuh nanti tger cuhnya nggak bisa ngetik2. Bunda, kalo nggak ada komputer nanti bunda nggak bisa ngetik, dinding, nanti komputernya nggak bisa nempel ke dinding, lampu, nanti kalo nggak ada lampu nggak bisa liat apa2 dong. Lampu kamar, spy kalo tidur terang, wkt ditanya apa hubnya? lampunya satau aja ya kan sama, nangis hehe, aik betul! ktnya keukeuh.
tulisan, ABC, di klik2 gitu ktnya. Trus kursi, kalo nggak ada kursi bunda nggak bisa ngetik, meja, kalo nggak ada meja komputernya bisa jatoh dong. kabel, kalo nggak ada kabel, komputernya nggak bisa dipasang

Perasaan Itu Bernama Rindu

Kesan pertama yang aku rasakan setelah mengenal kota tempat aku tinggal kini adalah tenang dan damai. Kehidupan disini begitu berbeda dengan di Bandung. Tak ada kemacetan lalu lintas, tak ada polusi, dan tak ada berita-berita kriminal yang menyeramkan dan ditayangkan sedemikian vulgar seperti berita-berita kriminal di Indonesia.

Taman-taman hijau banyak sekali tersebar dimana-mana, sedangkan mall malah teramat jarang. Bangunan-bangunan klasik berdinding batu-bata merah dan coklat khas Belanda menghiasi kota. Kanal-kanal dengan kapal-kapal yang berseliweran, maupun rumah kapal yang terparkir di pinggir sungai membuat kota ini semakin terlihat klasik dan juga cantik.

Continue reading “Perasaan Itu Bernama Rindu”